Arifin Diterbitkan 9 January 2021

Mengakrabi Alam

Mengakrabi Alam

Pandemi, virus, sudah seyogianya mengantarkan kesadaran kita untuk mengakrabi alam. Bagaimana virus dapat berpindah dari yang tadinya ada di hewan ke manusia. Salah satu faktor penyebabnya adalah keseimbangan alam yang terganggu, sehingga terjadi perpindahan virus antara binatang ke manusia.

Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) semoga dapat menancapkan kesadaran untuk tahu dan berbuat. Bagaimana menjaga keseimbangan alam tersebut. Dikarenakan manakala ekosistem terganggu, sesungguhnya ada banyak “bom waktu” permasalahan yang dapat eksplosif kapan saja.

Girl Wearing White Floral Dress Beside Grass Plant at Daytime

Isu pemanasan global di antaranya yang dapat berdampak sistemik. Telahkah kita mengambil peran untuk menyebarkan pesan waspada pemanasan global dan melakukan sesuatu untuk memitigasi terjadinya pemanasan global?

Ketika lockdown, pembatasan sosial berskala besar, salah satu isu yang menarik perhatian yakni tentang langit yang lebih biru. Kita pun dihadapkan pada kenyataan dan melihat langsung, bagaimana bumi sebenarnya dapat lebih baik manakala manusia lebih bijak mengelolanya.

Sadari bahwa tindakan dari manusia yang melewati batas dalam mengeksploitasi alam, akhirnya akan berbalik “memukul” manusia itu sendiri. Episode virus, pandemi, merupakan sejumlah pengingat akan hal tersebut.

Maka kesadaran untuk lebih akrab dengan alam, lebih peduli dengan alam, di antaranya dapat berhulu dari hobi. Misalnya dengan hidroponik yang dilakukan oleh banyak orang di masa pagebluk.

Sejumlah laku pun dapat dilakukan untuk peduli terhadap bumi, di antaranya menggunakan sedotan stainless, membawa tas kain untuk berbelanja, serta membawa tempat makan sendiri, dibandingkan kerap menggunakan styrofoam.