Makan Jangan Asal Makan

Anak saya yang kini berusia 20 bulan begitu senang ketika melihat dan mendengar di YouTube lagu “Makan Jangan Asal Makan”. Lagu itu merupakan produk dari animasi yang dikenal sebagai Nussa.

Secara visual, video klip lagu “Makan Jangan Asal Makan” memang menghibur. Bagaimana hal yang terlihat sederhana, yakni makan, sesungguhnya memiliki nilai ibadah. Agar nilai ibadah itu paripurna, maka terdapat sejumlah adabnya.

Keusilan Nussa dan Rarra jelas terlihat dalam video klip tersebut. Misalnya dari kursi yang diambil, perkara mengipasi makanan, dan sebagainya. Lalu si kucing Anta pun ikut mengambil sisi humor dengan aksinya “mengangkat tangan kanan”.

Makna dari lirik lagu tersebut pun relevan di masa Covid-19 ini. Di antaranya “cuci bersih tanganmu”.

Perkara kesehatan sendiri jika ditarik hulunya, salah satunya adalah dari makanan. Jika sedari dini, adab makan telah diterapkan, maka dapat memitigasi penyakit karena makanan. Di antaranya pada lirik “makan, jangan asal makan, perut buncit langsung kenyang”, bagaimana makan perlu memperhatikan porsi dan komposisi gizi.

Berbagai adab dalam makan, yang mungkin sebenarnya telah kita tahu, namun belum diterapkan. Maka dengan cara ringan di video klip lagu tersebut, kita diingatkan secara lembut. Di antaranya makan yang tak berdiri, jangan tiup makanan ketika panas, lebih baik dikipas; ataupun minum dalam tiga tegukan.