Meregulasi Diri untuk Belajar
“Self-regulated learning is learning that is goal oriented, conscious, and not under a tutor’s immediate control.” (Rheinberg et al., 2000)
Bagaimanakah tipe Anda dalam belajar? Apakah Anda menikmati belajar? Bangku sekolah dalam beberapa hal celakanya, malah memunculkan miskonsepsi mengenai belajar. Alhasil belajar bisa menjadi kata yang traumatik.
Padahal sepanjang hidupnya, manusia perlu untuk senantiasa belajar. Hal itu agar diri tetap relevan. Apa pasal trauma itu dapat terjadi? Mungkin dari guru “killer” yang gemar memberi hukuman dan membuat “teror” terhadap pelajaran. Mungkin dari orang tua yang menuntut terlalu banyak untuk berprestasi di segala bidang. Atau bisa juga dari diri sendiri yang salah menerapkan konsep belajar.
Belajar tentang cara belajar. Hal tersebut mungkin perlu dilakukan. Bagaimana mengenali diri sendiri. Untuk kemudian menggunakan metode yang tepat bagi diri untuk mempelajari macam-macam ilmu.
Meregulasi diri untuk belajar, memiliki makna kemerdekaan belajar. Belajar, tidak sekadar ketika berada dalam radar pengawasan orang lain. Belajar pun dapat bermakna menyenangkan, mengasyikkan.
Maka hal ini bisa ditemui misalnya pada orang-orang yang sejalur antara hobi dengan pekerjaan. Simaklah bagaimana mereka melakukan eksperimentasi terhadap segala hal. Yups eksperimentasi, inovasi, memang perlu dilakukan untuk mempertajam makna belajar.