Menilik Sejarah Pempek
Pempek merupakan penganan khas daerah Palembang dari adonan tepung terigu dan ikan, dimakan dengan kuah yang bercuka.
Lantas bagaimanakah sejarah pempek? Sagu sebagai bahan dasar pempek sudah ditanam sejak masa Kedatuan Sriwijaya tahun 684 Masehi berdasarkan isi Prasasti Talang Tuo, diyakini pembuatan pempek sudah ada dari masa itu.
Sedangkan kelapa aren yang juga telah ditanam sejak masa Kedatuan Sriwijaya juga diyakini menjadi bahan dasar pembuatan cuka yang kemudian menjadi pelengkap hidangan pempek. Dalam penyajiannya pempek tidak bisa dipisahkan dari cuka (kuah).

Sebelum dikenal dengan nama pempek, kudapan tersebut dikenal dengan nama kelesan yang berarti ditekan-tekan berdasarkan pembuatannya menggunakan piri’an (mangkok yang tengahnya berlobang-lobang).
Dahulu pempek dibuat perempuan-perempuan Suku Palembang hanya untuk makanan rumahan, barulah komersialisasi kelesan dimulai oleh orang Tionghoa sekitar tahun 1916.
Penjual kelesan berjualan di sekitar Masjid Agung Palembang dan akrab dipanggil ‘apek atau empek’, penjualannya menggunakan sepeda sehingga dengan cepat kelesan (pempek) menjadi penganan publik.
Sumber: Antara