Travelling is Investing
Gubernur Jawa Barat saat ini, Ridwan Kamil mengungkap diksi “travelling is investing”. Ia sendiri memiliki rekam jejak sebelumnya sebagai seorang arsitek. Buah karyanya dipakai di berbagai benua. Di samping itu, kala menjadi arsitek dulu, Ridwan Kamil memang mengalokasikan waktu khusus untuk melakukan travelling.
Memori dalam bentuk visual, nyatanya salah satu bentuk investasi itu. Bagaimana perjalanan memberikan hal tersebut.
Travelling juga memberikan pengayaan hidup. Ada banyak hal yang bisa didapatkan dari perjalanan. Dalam sebuah perjalanan, segala rencana, persiapan dilakukan, namun tetap saja kerap ada hal-hal di lapangan yang terjadi. Maka keterampilan mengelola hal yang tak terduga tersebut merupakan skill tersendiri. Yang harus diasah dan dilatih.

Perjalanan juga menyingkap karakter dari seseorang. Kita bisa mengenal lebih jauh, mengetahui palung emosi, memori dari seseorang, dengan melakukan perjalanan. Maka bukankah ada begitu banyak cerita drama yang berhulu dari perjalanan para tokoh utama?
Perjalanan juga berguna untuk mengetahui detail, bahkan mengecek kebenaran sebuah data. Terkadang di lapangan, berbeda dengan laporan di atas kertas. Bagi seorang wartawan misalnya, terjun langsung ke lapangan dapat menghasilkan angle yang lebih kaya. Baik itu secara penambangan data, eksplorasi emosi, gimik dari narasumber, dan sebagainya.
Perjalanan juga berguna, bahkan untuk mengenal diri kita sendiri. Sepanjang perjalanan, bisa berdialog dengan diri sendiri mengenai berbagai hal. Bagi pelancong solo, hal ini bisa untuk mengasah kemandirian, adaptasi, karakter diri.
Perjalanan juga membuat kita mengetahui ragam manusia, ragam tempat. Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Tentu ada nilai-nilai yang berlaku universal. Dan kita pun menjadi tahu aneka warna kehidupan, mulai dari kulinernya, bahasa, budaya, dan lain sebagainya.