Muscle Memory dalam Pembelajaran
Dalam ranah kesehatan, definisi muscle memory atau memori otot adalah sebuah fenomena ketika otot-otot pada tubuh Anda mengingat apa yang pernah Anda lakukan pada mereka.
Dalam ranah pendidikan dan sosial, muscle memory juga dikenal. Di antaranya pada tataran edukasi, muscle memory di mana peserta didik diajak menyeimbangkan antara teori dan praktik. Muscle memory didapat karena orang tersebut terlibat latihan dan bukan hanya sekadar menghafal.
Maka dalam ranah pendidikan, penting kiranya untuk mengaktifkan segala panca indra, mengaktifkan sensori. Anak jangan hanya diam saja menerima pembelajaran, pasif, sekadar mencatat pelajaran. Musce memory mengharuskan muridnya aktif bicara, angkat tangan, ngomong, kelasnya bersifat interaktif.
Motorik dari peserta didik harus diaktifkan dengan latihan, turun ke lapangan, bergerak.
Contoh kasusnya, misalnya dalam pelajaran sains, selain mempelajari teori-teorinya, perlu juga untuk “terjun langsung”, baik itu dengan bercocok tanam (merasakan langsung sensasi tanah bertemu dengan tangan), melakukan uji eksperimen di laboratorium.
Contoh lainnya pelajaran terkait seni dan budaya, selain mempelajari teori-teorinya, bisa misalnya dengan belajar membatik memakai canting (maka tangan akan terbiasa menggunakan canting), serta pengalaman pembelajaran yang lebih berkesan pun akan didapatkan.
Masih terkait muscle memory dan contohnya, terkait pelajaran bahasa. Dibandingkan siswa diharapkan menghafal segala aturan tata bahasa, ejaan; mengapa tidak memberi mereka tugas menulis? Bisa dalam bentuk cerpen, esai, dan sebagainya. Dari hal tersebut, siswa sebenarnya dapat belajar sendiri, belajar dari pengalaman (termasuk kesalahan dalam penulisan adalah pembelajaran). Maka siswa pun aktif, memiliki portofolio. Dan apa pun profesi siswa nantinya, kemampuan menulis akan berguna untuk memetakan pemikiran secara terstruktur dan berargumentasi.
Sumber: Kompas