Arifin Diterbitkan 8 March 2021

Fokus Seutuhnya

Fokus Seutuhnya

Sudahkah Anda fokus seutuhnya di ceruk waktu yang ada? Di saat begitu banyak kompetisi atensi. Media sosial, segala yang visual, pikiran pun sesak. Dalam satu waktu, begitu banyak cabang yang dilakukan. Contohnya sembari menulis; juga mendengarkan musik, mengecek timeline media sosial, berbicara dengan rekan; dan Anda pun kadang kehilangan arah, fokus.

Maka arus balik pun bermunculan, di antaranya pentingnya monotasking, pomodoro, mindfulness. Kita manusia, berdialektika dengan kemajuan teknologi. Aksi-reaksi, tesis-antitesis.

Yang jelas, kita memiliki keterbatasan. Secara waktu, kemampuan pikiran, kemampuan fokus. Ambil contoh, distraksi karena media sosial. Ketika konsentrasi Anda sudah terganggu, Anda membutuhkan waktu kira-kira 15 menit untuk mengembalikan fokus pada pekerjaan yang sempat terputus.

Photo of a Woman Thinking

Cara untuk fokus seutuhnya diantaranya dengan monotasking. Secara definisi monotasking yakni tindakan hanya melakukan satu tugas atau aktivitas saja, dengan perhatian penuh dalam satu waktu.

Monotasking mengembalikan kekuatan konsentrasi, dan membuat Anda memberi perhatian penuh pada satu tugas atau aktivitas saja. Tentu disiplin diri diperlukan, untuk menahan diri terhadap gangguan.

Fokus seutuhnya mengaktifkan panca indra yang Anda miliki. Anda benar-benar hadir di waktu sekarang. Suara-suara alami di sekitar Anda dapat ditangkap dengan baik. Pun begitu dengan segala tayangan visual, presisi pengamatan akan Anda dapatkan.

Dalam ranah agama, kemampuan untuk fokus, sesungguhnya telah ada pada aktivitas agama. Salat misalnya, yang mengharuskan seseorang untuk fokus pada bacaan dan makna bacaannya. Dalam termin-termin waktu yang ada, salat melatih untuk fokus pada waktu tertentu. Hal itu yang mungkin kadang terlewati secara permaknaan bagi penganut agama.

Terus fokus satu titik, hanya itu, titik itu. Itulah yang bisa kita lakukan pada berbagai sesi waktu. Begitu selesai merampungkan satu pekerjaan, kerjakan pekerjaan berikutnya.

 

Sumber: YouTube Greatmind