Arifin Diterbitkan 17 March 2021

Tentang Naga yang tak Menyemburkan Api

Tentang Naga yang tak Menyemburkan Api

Apa yang ada di pikiran Anda ketika mendengar kata “Naga”? Mungkin ingatan terdampar pada Game of Thrones, Eragon, hingga Harry Potter. Mungkin Anda akan mengaitkannya dengan kemampuan menyemburkan api.

Sudah menonton film Raya and the Last Dragon? Selepas menontonnya, Anda bisa mendapatkan perspektif berbeda tentang naga. Sebagai informasi, penulis skenario film tersebut mengunjungi hampir semua negara di Asia Tenggara untuk riset.

Adapun naga dalam film Raya and the Last Dragon, bernama Sisu. Sang naga setelah tertidur lima abad, bangun sebagai seekor naga ceria dengan kearifan nenek tua sekaligus kepolosan seorang anak yang baru melihat dunia.

Sisu “diciptakan” berdasarkan mitologi naga dalam kepercayaan bangsa-bangsa Asia Tenggara. Sumber kekuatan dari Sisu adalah air dan harmoni. Tak sekali pun Sisu menyemburkan api.

Raya and the Last Dragon | Disney Movies
Sumber: movies.disney.com

Mitologi Naga di Jawa

Dalam mitologi naga di Jawa, naga lebih merujuk pada dewa ular. Dalam budaya Jawa Kuno, mereka sering berhubungan dengan air dan kesuburan.

Naga menghiasi bangunan-bangunan kuno di Jawa. Mereka dianggap sebagai penyangga bumi. Dipercaya tempat tinggal naga ada di dunia bawah (patala). Karenanya naga dianggap sebagai penyangga bumi.

Naga terdapat pada relief Avadana di dinding Candi Borobudur. Cerita tentang naga membuka kisah Pangeran Sudhana dan Bidadari Manohara pada relief tersebut. Di Candi Borobudur, naga digambarkan dalam bentuk manusia, namun di tempat lain mereka akan muncul dalam bentuk asli sebagai hewan.

 

Sumber: Historia, Tempo