Konsep Gelembung dalam Event
Olahraga
Mungkinkah industri olahraga bisa tetap
berputar tanpa melupakan unsur keselamatan selama pandemi Covid-19? Salah satu
konsep yang dikenal luas dan terbukti berhasil, yakni dengan menggunakan sistem
gelembung (bubble).
Konsep gelembung di Indonesia diterapkan
di antaranya di Elite Race Borobudur Marathon 2020, Indonesia Basket League
(IBL) 2021.
Sistem gelembung, mencegah seluruh atlet dan segala perangkat yang
terlibat dalam kompetisi berinteraksi dengan orang di luar gelembung. Contohnya
seluruh pihak yang terlibat dalam IBL 2021 berada dalam satu wilayah di Cisarua
yang diproteksi dari interaksi dengan orang di luar gelembung.
Sistem ini dirancang
untuk membatasi kontak dengan orang luar demi mencegah penyebaran Covid-19.
Sistem ini pun berbuah manis, dengan IBL fase satu tanpa kasus Covid-19.
Pada fase kedua IBL nanti akan memberlakukan protokol
kesehatan (prokes) ketat. Salah satunya adalah akan ada tiga tes usap PCR
sebelum seluruh personel yang terlibat diperbolehkan masuk dalam gelembung
kedua nanti.
Sebanyak 280 personel
yang akan terlibat dalam gelembung IBL kedua nanti harus dinyatakan negatif Covid-19.
Seperti dilansir harian Republika, total
personel yang terlibat dalam fase kedua adalah panitia (127 orang), wasit (12),
pemain (81), dan ofisial klub (60 orang).
Pedoman mitigasi juga
sudah dan akan tetap dijalankan oleh IBL, bekerja sama dengan rumah sakit mitra
IBL, Royal Progress. Area isolasi mandiri disediakan. Ambulans juga selalu bersiaga
24 jam.
Harapannya ekonomi akan
terus berputar, di sisi lain atlet akan terus berkompetisi untuk meningkatkan
kemampuan. Dan masyarakat akan tetap mendapatkan hiburan. Dengan demikian kita
bersama dapat menghadapi pandemi dengan optimistis tanpa melupakan disiplin
protokol kesehatan.