Menilik Restorasi Film
Setelah 33 Tahun, Film “Tjoet
Nja Dhien” tayang lagi dalam versi restorasi. Film “Tjoet Nja Dhien” adalah
sebuah epos sejarah kepahlawanan Indonesia yang disutradarai oleh Erros Djarot.
Bukan kali ini saja
film Indonesia direstorasi, sebelumnya terdapat sejumlah film legendaris
Indonesia yang mengalami restorasi dan dapat dinikmati publik secara luas. Ada
film “Tiga Dara” (1957), “Lewat Djam Malam” (1954), di antaranya.
Seperti dilansir CNN Indonesia, terdapat beberapa hal
yang membuat film format seluloid rusak, yakni tergores, pita robek, serangga
menempel, bau asam, berjamur, debu, bekas sidik jari.
Adapun tahap restorasi
terdiri dari:
>> Pencarian materi film
Tidak hanya dari satu
tempat arsip, hal ini dapat memakan waktu berbulan-bulan.
>> Pemulihan manual
Dilakukan per gulungan
pita, satu judul minimal butuh waktu sebulan.
>> Pemindaian ke digital
Dilakukan per frame untuk video dan audio, lalu
disatukan lewat mastering.
>> Penggabungan manual dan digital
Dilakukan per frame dan berulang kali, memakan waktu
berminggu-minggu hingga setahun.
Kerumitan melakukan
restorasi film, di antaranya diutarakan oleh Lintang Gitomartoyo. Ia melakukan
perbaikan (reparasi) terhadap gulungan pita-pita film “Tiga Dara” di
laboratorium L’Immagine Ritrovata, Bologna, Italia, pada 2015 lalu. Seperti
diwartakan Kompas, Lintang harus
bertanggung jawab untuk mereparasi 38 rol film “Tiga Dara” dengan panjang
masing-masing 100 meter seorang diri.
Wah, untuk melakukan
restorasi film dibutuhkan waktu, tenaga, ketekunan. Film lawas apa yang ingin
kamu tonton versi restorasinya?