Carian
Sudahkah Anda Tertawa Hari Ini?
June 3, 2021 Arfianingrum Pujiastuti

Sudahkah Anda Tertawa Hari Ini?

Dunia merayakan Hari
Tawa Sedunia (World Laughter Day)
yang dirayakan tiap minggu pertama Mei.

Seperti
dilansir Qureta, Madan Kataria,
seorang warga India yang pertama kali mencetuskan Hari Tawa Sedunia. Kataria
adalah seorang dokter yang juga pendiri Laughter Yoga Movement, sebuah aliran
yoga yang meyakini bahwa tertawa adalah media efektif mencapai ketenangan jiwa. Tawa,
bagi Kataria, adalah sebuah bahasa kebahagiaan yang universal.

Adapun
seperti diwartakan Prevention, tertawa menghasilkan manfaat neuropsikologis yang penting, mulai dari
memperbaiki suasana hati, melatih otak, menutupi rasa sakit, bahkan memperkuat
ikatan dengan orang-orang yang berbagi tawa denganmu.

Kondisi otak saat kita
tertawa dapat dilihat pada hasil penelitian di Institut Neurologi
Universitas College London. Seperti dilansir Halodoc, penelitian ini menggunakan pencitraan resonansi magnetik
fungsional (fMRI).

Para peneliti ini berusaha mencari tahu
area otak mana yang aktif saat seseorang tertawa. Mereka menemukan fakta bahwa
saat seseorang mencoba memahami suatu lelucon, area otak yang berfungsi untuk
proses belajar dan pemahaman menjadi aktif. Ketika otak berusaha memahami
lelucon, ia mendapatkan jenis latihan yang sama seperti saat sedang bermain
teka-teki. 

Saat
tertawa, otak juga menghasilkan reaksi kimia yang secara instan meningkatkan
suasana hati, mengurangi rasa sakit serta stres, dan meningkatkan kekebalan
tubuh. Para ahli juga meyakini bahwa tertawa terbukti mengurangi kortisol dan
hormon stres lainnya sama seperti saat makan makanan yang lezat atau hubungan
seksual. Aktivitas ini membantu tubuh melepaskan dopamin secara alami. 

Tertawa pun tak melulu membutuhkan
lawan tektokan. Anda bisa misalnya menertawakan diri sendiri. Seperti dilansir TIME,
Maia Szalavits (2011), melaporkan bahwa orang yang mampu menertawakan diri
sendiri akan cenderung memiliki kesehatan lebih baik. Hal ini masuk akal,
karena seseorang dengan kemampuan tersebut akan selalu sadar bahwa dirinya tak
lepas dari kekurangan. Saat dikritik pun, ia tidak akan mudah tersulut emosinya
dengan menyalahkan pihak-pihak lain. 

Komen