Pandemi Covid-19 masih terjadi. Di
sejumlah negara terjadi peningkatan kasus, seperti di Malaysia. Malaysia
melakukan lockdown total selama dua pekan pada 1-14 Juni akibat mengganasnya
Covid-19 di negeri Jiran tersebut.
Sementara itu Kementerian Pendidikan,
Kebudayan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kementerian Agama
(Kemenag) Republik Indonesia meluncurkan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran
untuk Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
(PAUDdikdasmen) di Masa Pandemi Covid-19.
Salah satu hal yang menarik menurut
hemat saya dari panduan tersebut adalah di bagian glosarium. Berbagai istilah
yang selama ini telah kita dengar dan baca, untuk kemudian terdapat definisinya
yang utuh. Mungkin pula terdapat beberapa istilah yang baru kita ketahui.
Berikut sejumlah definisi di glosarium
tersebut:
>> Coronavirus Disease 2019
(COVID-19) adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh severe acute respiratory syndrome virus
corona 2 (SARSCoV-2) atau yang sering disebut virus Corona. Virus ini
memiliki tingkat mutasi yang tinggi dan merupakan patogen zoonotik yang dapat
menetap pada manusia dan binatang dengan presentasi klinis yang sangat beragam,
mulai dari asimtomatik, gejala ringan sampai berat, bahkan sampai kematian.
>> 3T adalah akronim dari testing, tracing and treatment. 3T
merupakan salah satu upaya penanganan COVID-19 melalui tindakan melakukan tes
COVID-19 (testing), penelusuran
kontak erat (tracing), dan tindak lanjut
berupa perawatan pada pasien COVID-19 (treatment).
>> Komorbid atau komorbiditas
adalah adanya dua atau lebih penyakit pada orang yang sama. Istilah komorbid
pertama kali dipakai pada tahun 1970-an oleh dokter dan ahli epidemiologi
terkenal A. R. Feinsteins. Feinsteins mengunakan istilah itu untuk merujuk pada
orang-orang yang mengalami demam rematik dan berbagai penyakit lain. Sebagai
contoh, seseorang bisa dikatakan komorbid jika menderita diabetes dan
hipertensi, atau diabetes dan gagal ginjal. Daftar kondisi komorbid pada pasien
COVID-19, meliputi kanker, penyakit ginjal kronis, penyakit jantung, down sindrom, obesitas, kehamilan, dan
diabetes melitus tipe 2.
>> Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah jenis pemeriksaan untuk
mendeteksi pola genetik (DNA dan RNA) dari suatu sel, kuman, atau virus,
termasuk virus Corona (SARSCoV-2). Tes PCR umumnya dilakukan pada orang yang
mengalami gejala COVID-19, seperti batuk, pilek, demam, terganggunya indra penciuman,
serta sesak napas, terutama jika orang tersebut memiliki riwayat kontak dengan
pasien terkonfirmasi COVID-19.
>> Vaksin adalah bahan antigenik
yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan terhadap suatu penyakit. Pemberian
vaksin dilakukan untuk mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi penyebab
penyakit-penyakit tertentu.