Carian
Melakukan Sesuatu secara Konsisten
June 16, 2021 Arfianingrum Pujiastuti

Melakukan
Sesuatu secara Konsisten

Sejumlah kajian, riset, menunjukkan
bahwa melakukan sesuatu secara konsisten lebih baik. Misalnya dalam hal
belajar, dengan belajar dari Senin s.d. Jumat per harinya 1 jam lebih baik
dibandingkan belajar hanya hari Rabu selama 5 jam.

Konsistensi membentuk budaya, membentuk “otot”.
Maka ketika tidak mengerjakannya seperti ada yang “salah”.

Jika Anda ingin menulis dalam jumlah
halaman yang banyak, disarankan untuk mencicilnya dengan konsisten menulis
setiap hari. Dengan ajek menulis, maka secara pikiran dan fisik telah terbiasa
untuk menulis.

Pun begitu dengan membaca. Klub Buku
Narasi menyerukan untuk membaca minimal 10 halaman/hari. Hal yang terlihat
sederhana dan tidak memakan waktu lama, namun jika dikerjakan secara konsisten
akan membentuk budaya baca.

Pun begitu dengan olahraga. Anda bisa
berolahraga dalam jangka waktu tertentu setiap harinya. Mungkin awalnya
kemalasan masih menghinggapi, namun dengan konsistensi meluangkan waktu, tubuh
dan pikiran “merekam” dan merasa perlu untuk berolahraga.

Melakukan sesuatu secara konsisten
juga dapat menjadikan Anda ahli terhadap sesuatu. “Hukum 10 ribu Jam” telah
dikenal luas. Teori 10 ribu jam ini dimuat
dalam buku “Outliers” karya Malcolm Gladwell.

Seperti
dilansir Rumah Inspirasi, sepuluh
ribu jam itu, kalau dikonversi pada kegiatan 5 jam/per hari, maka dia
membutuhkan 2 ribu hari. Kalau dijadikan tahun (seminggu 5 hari, 1 tahun=260
 hari), hasilnya adalah 7,7 tahun.

Jadi,
jika kita ingin menjadi ahli pada bidang tertentu (memasak, menulis, mengajar,
gitar, programming, dan apapun), maka
kita perlu mengasah diri kita dengan ekspose belajar dan berkarya selama 10
ribu jam.

Walaupun derajat pasti teori ini kebenarannya bisa
diperdebatkan, namun spirit keberhasilan adalah buah dari ketekunan dan kerja
keras; bukan hal yang datang secara tiba-tiba dan bisa diperoleh secara instan.

Bahkan orang-orang berbakat sekalipun,
keahliannya akan berkilau setelah ditempa dengan proses yang tak sebentar itu.

Sepengetahuan saya konsep growth mindset pun menekankan pentingnya
apresiasi terhadap kerja keras. Misalnya dalam pengasuhan anak, pujilah
tindakan, kerja keras mereka, tidak hanya hasil akhirnya. Dengan demikian anak
sejak dini telah dipupuk untuk memiliki growth
mindset
serta mengerti pentingnya untuk senantiasa berusaha secara optimal.

Komen