Kue Putu Mayang Khas Betawi
Salah satu jajanan
tradisional yang sejak kemarin saya ada idamkan adalah kue putu mayang. Apakah
kamu sudah pernah mendengar nama kue ini sebelumnya? Putu mayang adalah kue
khas Betawi yang berbentuk gulung-gulungan dan terbuat dari tepung beras dilengkapi
dengan saus gula merah.
Penamanan kue Putu Mayang, konon kabarnya terkait dari cerita rakyat dimana seorang
pemuda bernama Jampang memperebutkan seorang perempuan bernama Mayangsari. Gambaran tulang besi urat kawat usaha si Bang
Jampang merebut Mayangsari menjadi inspirasi bentuk kue putu mayang.
Selain itu mayang, digambarkan sebagai sesuatu yang berombak,
bergelung-gelung, dan indah. Seperti bentuk kue putu mayang yang berombak dan
bergelung-gelung.
Untuk kamu yang belum pernah mencobanya, mungkin kamu tertarik
untuk membuatnya di rumah.
Bahan I
150 gram tepung beras
50 gram tepung tapioca
½ sendok teh garam
1/8 sendok teh vanili
Bahan II
300 ml santan dari ½ butir kelapa
100 gram gula merah
sisir 25 gram gula pasir
Pelengkap
100 gram kelapa agak muda parut kasar
1 lembar daun pandan
¼ sendok teh garam
Cara membuat:
1. Campur seluruh bahan II menjadi satu, kemudian masak hingga
mendidih, saring.
2. Setelah hangat, tuangkan ke dalamnya tepung beras, garam, serta
vanili. Aduk hingga adonan tercampur rata.
3. Kemudian masak dengan api kecil hingga adonan menggumpal.
Tambahkan tepung tapioka, uleni adonan hingga rata.
4. Masukkan ke dalam cetakan putu mayang, tekan memanjang di atas
daun, gulung.
5. Lalu kukus selama 10 menit hingga matang, dan hidangkan dengan
pelengkap.
6. Kue putu mayang siap disajikan. Sebagai alternatif kamu juga
bisa mencampurkan aneka pewarna makanan ke dalam adonan untuk membuat kue putu
mayang semakin cantik.
Kalau kalian punya
kesempatan jalan-jalan ke Jakarta, jangan lupa coba putu mayang ya.
Sumber: Kompas