Cinta yang Membuat Kita Jalan ke Depan
Jangan cintai aku apa
adanya jangan
Tuntutlah sesuatu biar
kita jalan ke depan
Lagu-lagu Tulus memang
memiliki daya magis. Dari diksi, dari makna penceritaannya, dari video klipnya
yang begitu menguatkan pesan sang lagu. Salah satu yang membetot perhatian saya
adalah lagu “Jangan Cintai Aku Apa Adanya”.
Potongan lirik lagunya
telah tertera di awal artikel ini. Visualisasi storytelling menjadi semakin kuat pada video klip yang disutradarai
Davy Linggar dan Tulus. Lagu “Jangan Cintai Aku Apa Adanya” pembuat melodi dan
liriknya adalah Tulus.
Di video klip menurut
hemat saya diceritakan bagaimana cinta itu menginspirasi untuk tumbuh serta
berkembang. Dikisahkan Tulus sang penghibur yang berprofesi sebagai badut. Ia
sedang menunggu buah hatinya lahir. Sementara sang istri yang tengah hamil,
terlihat menerima segala kurang dari Tulus.
Cinta dan kisah pun
berkembang, hingga Tulus telah beruban, memiliki beberapa anak, diganjar
sejumlah penghargaan sebagai musikus andal.
Menurut hemat saya,
dalam relasi cinta kerap diucapkan “Cintai aku apa adanya”. Namun, sayang diksi
tersebut membuat keadaan begini-begini saja. Padahal hidup terus berkembang dan
berubah. Anak akan membesar, kebutuhan semakin banyak, “apa adanya” seakan
memasung dan membuat diri tidak berkembang. Cinta yang produktif tidak
seharusnya begini.
Jangan cintai aku apa
adanya jangan
Tuntutlah sesuatu biar
kita jalan ke depan
…
Aku ingin lama jadi
petamu
Aku ingin jadi jagoanmu
Semoga kita dapat
menjalani dan mengalami cinta yang tumbuh, berkembang. Cinta yang membuat kita
jalan ke depan.