Hewan dan Sejumlah Metafora yang Menyertainya
Hari raya Iduladha 10
Zulhijah 1442 H bertepatan dengan 20 Juli 2021. Saya pun teringat dengan
sejumlah nama binatang. Pada kisah Nussa menyambut Iduladha, Rarra menyebut
domba putih sebagai dompu. Tentu sebelumnya telah dikenal hewan peliharaan
mereka yakni kucing bernama Antta.
Masih dalam suasana
Iduladha, saya pun teringat pada salah satu hewan kurban yakni kerbau. Di Solo
terdapat kerbau bule, warna kulitnya yang putih dan kemerah-merahan membuat
kerbau ini dijuluki sebagai bule. Masyarakat kota Solo juga mengenal kerbau ini
dengan nama Kyai Slamet. Kerbau milik Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat
ini dipercaya memiliki unsur keramat dan bertuah.
Binatang berikutnya
yakni domba, saya pun teringat pada serial komedi Shaun the Sheep.
Masih terkait dengan
genre komedi, terdapat penulis Raditya Dika yang kerap memakai nama hewan untuk
judul bukunya, di antaranya Kambing
Jantan. Selain Kambing Jantan,
berderet sejumlah nama hewan lain yang dipadukan menjadi judul buku yakni Ubur-ubur Lembur, Koala Kumal.
Apa pasal alumnus Ilmu
Politik Universitas Indonesia ini membuat judul buku memakai nama hewan?
“Aku itu selalu
diajarin kalau enggak bisa jadi yang terbaik, jadi yang paling beda,” kata
Raditya Dika seperti dilihat di kanal YouTube Helmy Yahya Bicara.
Supaya buku yang ia
buat dapat terlihat beda, Raditya Dika memutuskan untuk membuat judul bukunya
dengan memasukkan unsur hewan.
“Udah deh, gue bikin judul yang aneh aja sekalian, Kambing Jantan, supaya orang di toko
buku, di antara semuanya, ngelihat,
‘Apaan nih?’ Dan terbitlah buku Kambing
Jantan,” ucap Radit tentang buku pertamanya.
Setelah berkelana ke
genre komedi, tentu novel legendaris Animal
Farm, memiliki tempat yang unik. Terdapat Muriel, seekor kambing yang mampu
membaca. Ia perlambang pekerja yang pandai. Lalu di peternakan tersebut ada
sapi, yang dimetaforakan sebagai hewan perahan yang dipaksa menghasilkan telur
dan susu, baik ketika pucuk kuasa di tangan manusia ataupun babi. Lalu ada
domba yang digambarkan sebagai hewan-hewan bodoh yang melakukan apa saja yang
diperintahkan tanpa dipikir dan ditimbang sedikit pun.
Dari sekelumit hewan,
ternyata sejumlah metafora menyertainya. Yang mana kisah favoritmu?