Gurihnya Tayangan Kuliner
Anda penyuka kuliner? Tak
sekadar menyesapnya, merasakan langsung, namun dengan tayangan kuliner pun,
Anda bisa jadi sudah bahagia. Beberapa laman YouTube yang menyajikan kuliner
yang beberapa kali saya ikuti di antaranya Raditya Dika serta Nex Carlos.
Di YouTube Raditya Dika
kerap dilakukan perbandingan, di antaranya pada “Perang Makanan”. Ada Fried
Chicken War, Perang Burger, Perang Kue Artis, Mineral Water War, Perang Pizza.
Meskipun saya tak langsung membeli, namun menyaksikan review-nya saja sudah cukup menyenangkan.
Lalu ada Nex Carlos
yang bikin kalian gagal diet, serta melontarkan diksi “makan cuy!”. Nex Carlos boleh
dibilang melakukan keliling Indonesia untuk makan. Kuliner Kupang, Bengkulu, Bekasi,
Samarinda, Makassar, Lombok, Bangka, Manado, merupakan contoh daerah yang
dikunjunginya.
Nex Carlos pun
melanglang buana di sejumlah tempat di Malaysia untuk mencicipi ragam kuliner Negeri
Jiran ini. Simaklah “LEWATIN HUTAN KE PINGGIR PANTAI DEMI MENEMUKAN MAKANAN
INI!!!”, “KAGET!! MODAL 10.000 DOANG BISA MAKAN DI MALAYSIA!!”, “GIMANA RASA
NASI HAINAM DARI TAHUN 1965???”, “LAH RENDANG NYA MALAH DIGUNTING….”, “BEST
CHAR KOAY TEOW EVER!!!”.
Memandu sisi kuliner
tentu memerlukan seni tersendiri. Raditya memadukannya dengan humor, serta “pengalaman
lidahnya” yang telah mencicipi aneka macam masakan. Sementara Nex Carlos
blusukan ke pemilik tempat, koki, dengan bertanya bahan, cara pengolahan, yang semua
tayangannya dikemas secara ringan.
Dalam suatu kesempatan
wawancara Nex Carlos mendapatkan apresiasi positif dari penderita kanker.
Pasien kanker itu kerap menonton tayangan kuliner Nex Carlos selepas
kemoterapi. Hal itu membuat pasien kanker tersebut berselera untuk makan.
Tayangan kuliner memang
dapat berdampak macam ragam, bagi yang di-review,
dikunjungi, dapat meningkatkan omzet. Bagi penikmat tayangannya, tontonan
tersebut merupakan eskapisme sekejap yang gurih.