Iklan yang Menyusup di Tayangan Sinetron
Banyak jalan menuju
Roma, banyak cara iklan untuk meraih perhatian penonton. Dulu, iklan-iklan
muncul teratur setelah fragmen tertentu dalam sinetron. Kini, iklan disisipkan
ke adegan sinetron.
Ada beberapa
pertimbangan perusahaan memilih beriklan di dalam program. Rating program
televisi menjadi alasan utama. Ketika jeda pariwara muncul, rating siaran
televisi umumnya cenderung menurun karena penonton gemar mengganti saluran.
Karena itu, ketika iklan masuk di dalam acara, maka kegiatan promosi bisa
mendompleng rating program acara tersebut.
Iklan-iklan ini pun
muncul biasanya di saat-saat menegangkan, serta sedang seru-serunya cerita. Alhasil
penonton pun harus bersabar dengan kelanjutan cerita, serta bisa “singgah”
menyimak iklan yang disampaikan dengan cara bercerita dan memiliki adegan
tertentu.
Biasanya tokoh-tokoh
figuran dalam sinetron yang menjadi karakter pada iklan tersebut. Nah karakter ini
misalnya menjelaskan manfaat dan kandungan mi; kenapa dipanggang, bukan
direbus; kenapa lebih mahal sedikit harganya; dan sebagainya.
Belakangan saya
mencermati juga tokoh-tokoh figuran ini membawa-bawa nama para karakter utama.
Ini makanan camilan tokoh ini, harumnya seperti tokoh itu, dan sebagainya.
Lalu sejauh mana iklan
ini dapat memengaruhi pemirsa? Yang jelas strategi iklan tersebut membuat
penonton mau, tidak mau-suka, tidak suka; menonton iklan. Bahkan untuk
mendapatkan perhatian dari penonton bagi iklan merupakan suatu pencapaian. Nama
jenama pun menghampiri, dalam skala lebih besar dapat melekat di benak
penonton.
Produk apa yang Anda
beli setelah melihat iklannya yang menyisip di tayangan sinetron?