Teknologi yang Akrab pada Sejumlah Cerita
Aku ingin
begini
Aku ingin
begitu
Ingin
ini, ingin itu banyak sekali
Semua,
semua, semua
Dapat
dikabulkan
dapat
dikabulkan dengan kantong ajaib
Aku ingin
terbang bebas di angkasa
“Hey!
Baling-baling Bambu!!”
Lagu itu
begitu akrab dan memantul di memori. Tiap akhir pekan tayangan Doraemon menjadi
kisah yang menemani hari-hari ketika kecil. Lalu ketika dewasa, film Doraemon
menghadirkan sensasi kenangan sekaligus permaknaan baru.
Nobita
dan Doraemon begitu akrab dengan teknologi. Segala keinginan Nobita yang kerap
absurd, coba dikabulkan oleh teknologi yang ada dari kantong ajaib Doraemon.
Kalau boleh coba mengambil benang merah, teknologi canggih Doraemon tersebut
kerap menimbulkan prahara dikarenakan ulah dari Nobita, Suneo, Giant. Jika
diambil dari sudut positif, masa kecil kita terinternalisasi untuk menggunakan
teknologi secara bijak.
Di kisah
lainnya yakni James Bond 007, terdapat Q. Ia dengan aneka penemuan, kecanggihan
peralatan yang membantu sang agen untuk menuntaskan misinya. Bond sebagai agen
lapangan terbantu sangat dengan segenap perangkat canggih yang dikembangkan Q.
Pada
skala ekonomi, ponsel, mobil, jam tangan menjadi penempatan iklan yang cerdik
pada film-film James Bond.
Lalu ada
juga kisah Batman. Pengusaha kaya ini memiliki sumber daya untuk meneliti dan
mengembangkan segala perlengkapan canggihnya. Lagi-lagi peran penggunaan
teknologi secara bijak diperlukan, di antaranya ketika Lucius Fox (Morgan
Freeman) memiliki teknologi pelacak. Teknologi yang untuk kemudian digunakan,
demi kepentingan kebaikan.
Teknologi
apa yang paling Anda ingat dari kisah Doraemon, James Bond, dan Batman?