Arifin Diterbitkan 1 September 2021

Bangau Kertas dan Doa untuk Kesehatan

Bangau Kertas dan Doa untuk Kesehatan

Apa jadinya jika akun
Instagram memiliki thumbnail atau sampul yang serupa selama lebih dari satu
tahun. Pesan yang disampaikan oleh si pemilik akun pun setipe.

Hal itulah yang
dilakukan diplomat Jepang, Hisao Inagaki. Ia terus mengunggah konten lipat
bangau kertas selama lebih dari setahun.

Seperti dilansir Vice, Diplomat Jepang di usia kepala
enam itu menatap ke arah kamera dengan senyum tipis terlukis di wajahnya.
Inagaki mengenakan kemeja polos atau garis-garis. Rambut hitamnya terbelah rapi
ke kiri. Di akhir video, dia memperlihatkan bangau kertas sambil mendoakan agar
semua orang sehat selalu.

Ada pun filosofi
ataupun kisah Origami cukup relevan jika dikaitkan dengan kondisi pandemi saat
ini. Origami merupakan seni melipat kertas dari Jepang. Anak-anak Jepang
belajar membuat bangau kertas sejak SD. Dalam cerita rakyat Jepang, burung
bangau melambangkan umur panjang karena diyakini bisa hidup sampai 1.000 tahun.

Sedangkan gagasan
bangau kertas adalah simbol penyembuhan terinspirasi dari kisah Sadako Sasaki,
bocah dua tahun yang selamat dari bom atom Hiroshima. Ketika didiagnosis
leukemia pada usia 12, dia melipat 1.000 bangau kertas dengan harapan bisa
sembuh.

Sadako Sasaki dikabarkan membuat sekitar 1.300-1.500
orizuru selama dirawat di rumah sakit. Akan tetapi, dia meninggal dunia delapan
bulan kemudian. Kenangan Sasaki diabadikan di Museum Peringatan Perdamaian
Hiroshima. Setiap tahun, kota itu menerima jutaan bangau kertas dari
seluruh dunia untuk mengenangnya.

“Saya melipat bangau kertas sambil mendoakan kesehatan
semua orang,” ujar Diplomat Jepang, Hisao Inagaki.

Sebuah pesan yang memiliki resonansi positif dan
menghangatkan hati.