Menstimulasi Motorik Anak di Jakarta International Velodrome
Akhir pekan kemarin,
kami sekeluarga berkunjung ke Jakarta International Velodrome. Tempat tersebut
dikenal sebagai tempat olahraga, kuliner, komunitas, venue event. Tujuan utama kami ke Velodrome agar anak kami yang berusia
27 bulan dapat bergerak, berlari dengan leluasa.
Untuk masuk ke dalam
Velodrome, pengecekan suhu tubuh dan penggunaan masker WAJIB dilakukan sesuai
dengan protokol kesehatan. Pengunjung harus sudah melakukan vaksinasi minimal
tahap pertama, dibuktikan dengan sertifikat vaksin dalam aplikasi JAKI, PeduliLindungi,
dan Lembaga yang berwenang. Anak kami masuk dalam pengecualian vaksinasi
dikarenakan berusia kurang dari 12 tahun.
Dari ilmu parenting yang kami pelajari, untuk anak
usia 24-36 bulan diperlukan stimulasi yang sifatnya motorik. Anak bebas menginderai
melalui pengalaman. Ajarkan anak untuk melempar, menangkap. Ajarkan anak untuk
berlari, melompat, memanjat, merayap.
Berbagai stimulasi yang
sifatnya motorik tersebut dengan adanya pandemi Covid-19, dapat membuat anak
kurang bergerak. Hal itu di antaranya karena sejumlah pembatasan dan larangan
untuk mengunjungi sejumlah tempat yang memungkinkan untuk menstimulasi motorik
anak. Maka kabar dibukanya kembali Velodrome menghadirkan kegembiraan
tersendiri bagi kami. Dikarenakan areanya yang luas memungkinkan anak kami
untuk terstimulasi secara motorik.
Stimulasi gerak kasar
di antaranya melalui memanjat, berlari, melompat, melatih keseimbangan badan
dilakukan oleh anak saya di Velodrome. Beda ketinggian yang ada digunakan untuk
memanjat, melompat, melatih keseimbangan badan. Sedangkan area yang luas
memungkinkannya untuk memacu kakinya secara cepat dengan diiringi hembusan
angin dari pepohonan yang rindang.
Jakarta International
Velodrome yang terletak di daerah Jakarta Timur juga nyaman dijangkau buat yang
menggunakan transportasi publik. Letaknya dekat dengan LRT dan Transjakarta.