Carian
Filosofi Kebahagiaan Memberi di Blue Bird
September 8, 2021 Arifin

Filosofi Kebahagiaan Memberi di Blue Bird

Jika Anda naik taksi di
Indonesia, nama Blue Bird begitu tersohor dan menjadi jaminan mutu. Blue Bird
TBK sendiri sebenarnya perusahaan yang berkecimpung di sektor bukan hanya
transportasi tapi juga di teknologi.

Berdiri sejak tahun
1972 dimulai dari garasi rumah. Adalah Mutiara Siti Fatimah Djokosoetono
pendiri dari Blue Bird yang berarti bird
of happiness
(burung kebahagiaan). Pada YouTube Gita Wirjawan, Anda dapat
mendapatkan “Kunci Blue Bird Bertahan Hampir Setengah Abad”. Gita dalam
kesempatan tersebut mewawancarai cucu dari Mutiara Djokosoetono yakni Noni
Purnomo. Noni sendiri merupakan Pimpinan dari Blue Bird TBK.

“Blue Bird itu kan
mulainya dari garasi rumah. Jadi di rumah itu juga sebagai kantor,” cerita Noni
tentang awal semula taksi yang identik dengan warna biru.

Awalnya bisnis Blue
Bird dari dua mobil bermerek Opel dan Mercy yang memberikan layanan limousine service 24 jam.

Filosofi dan pendidikan
karakter diimbaskan Mutiara Djokosoetono. Hal yang menjadi akar dan kompas
dalam melakukan tindakan.

“Pelajaran pertama yang
saya terima adalah menghormati setiap orang. Jadi kita tidak boleh membeda-bedakan
antara yang bekerja dengan pemilik usaha, dan sebagainya,” kata Noni Purnomo.

“Setiap malam pun kita
juga makan barengan satu meja besar
bareng-bareng karyawan, bareng-bareng pengemudi, jadi kekeluargaan itu benar-benar
terbentuk dari awal sekali,” kenang Noni.

Filosofi dan pendidikan
karakter tersebut berhasil diresapi dan menjadi core value bagi segenap insan yang berkecimpung di Blue Bird. Kredibilitas
Blue Bird numero uno, di antaranya jika
dompet Anda tertinggal di taksi Blue Bird, dompet itu akan dikembalikan ke
Anda.

“Nama Blue Bird itu kan
diambil dari bird of happiness
(burung kebahagiaan). Tapi ada banyak jenis kebahagiaan. Kebahagiaan macam apa yang
ingin dia tanamkan sebagai nilai di perusahaan itu adalah kebahagiaan memberi. Nah
itu saya pikir yang benar-benar tertanam di dalam setiap orang yang bekerja di
Blue Bird sendiri. Jadi apapun yang kita lakukan, pasti ada giving factor-nya,” ucap Noni membedah
filosofi yang mewujud di Blue Bird.

Tentu untuk membesarkan
dan merawat Blue Bird dibutuhkan kesungguhan kerja. Hal itu ditunjukkan oleh Mutiara
Djokosoetono.

“Dia benar-benar
mengurus segalanya. Jadi bener-bener
rekrutmen pengemudi pun dilakukan sendiri oleh beliau. Jadi rekrutmen pengemudi
awal-awalnya, training pengemudi,
sampai nyuci mobil gitu ya, kalau
pagi itu mobil harus selalu dalam keadaan prima,” ucap sang cucu Noni.

“Terus itu kalau subuh-subuh
itu bisa tiba-tiba datang, meskipun sudah enggak di rumah lagi ya, meskipun
kita sudah punya beberapa cabang, nenek saya almarhumah itu suka datang kesana
subuh-subuh ngecekin kalau mobil
belum bersih enggak boleh keluar,” tutur Noni Purnomo mengisahkan upaya menjaga
kualitas layanan taksi-taksi Blue Bird.


Komen