Layar Tancap Mantap
Anda suka menonton film?
Pernah menonton film melalui medium layar tancap? Upin & Ipin pada episode Bioskop
Ehsan mengapungkan kenangan dan sejumlah informasi tentang layar tancap. Atuk
Dalang berkisah kepada Upin, Ipin, Ehsan, dan Fizi tentang layar tancap.
Atuk berkisah film yang
diputar di layar tancap merupakan film hitam putih. Dahulu, layar tancap adalah
hiburan banyak orang, terlebih orang kampung.
“Nanti, akan ada mobil
van datang membawa spanduk besar dengan gambar film yang akan ditayangkan,”
kenang Atuk Dalang.
Dalam visualnya
diperlihatkan film Anak-ku Sazali
yang diperankan oleh P.Ramlee. Sidang pembaca telahkah menonton film Anak-ku Sazali?
Kembali lagi ke mobil
van pembawa warta, dengan pengeras suara bersuara nyaring diumumkan waktu dan
tempat pemutaran film. Waktu malam adalah saat bagi layar tancap memutar film.
Untuk tempatnya, di tanah lapang, umumnya lapangan bola.
“Menjelang malam, warga
kampung datang berduyun-duyun. Mereka akan menggelar tikar untuk jadi alas
duduk,” deskripsi suasana dari Atuk Dalang.
Berbagai macam film
yang diputar, merentang dari film Melayu hingga film India.
Fenomena yang dikenal
sebagai misbar (gerimis bubar) pun diceritakan oleh Atuk Dalang.
“Tapi, bila mendadak
hujan. Pontang-panting mereka berlari. Filmnya pun belum selesai. Setelah hujan
reda, mereka kembali,” jelas Atuk Dalang.
“Keseruan” dalam
menonton film layar tancap di tanah lapang juga diceritakan oleh Atuk, yakni
sembari menonton, sembari memukul nyamuk.
“Sambil terus memukuli
nyamuk, kami bertahan hingga film selesai,” tutur Atuk Dalang.
Layar tancap sendiri
masih eksis hingga hari ini. Saya pernah ikut menyaksikan film di layar tancap
kala menghadiri pernikahan. Tanah lapang, waktu malam, merupakan sisi yang
disiapkan. Eksistensi layar tancap era kini, biasanya bertaut dengan event acara pernikahan, sunatan, serta
ulang tahun.