Carian
Kenyamanan bersama Tinggi Atap Rumah
September 30, 2021 Arifin

Kenyamanan  bersama Tinggi Atap Rumah

Bangunan VOC di Hindia Belanda awalnya panas,
gerah, dan tidak nyaman. Pada zaman tersebut tipologi bangunan empat musim
diterapkan dengan paksa di kawasan tropis yang memiliki temperatur tinggi,
kelembapan tinggi, curah hujan tinggi, dan terpaan terik matahari jauh lebih
lama.

Bangunan
rancangan VOC pada masa itu memiliki masalah dari segi kenyamanan. Seperti
dilansir historia, saat terang hari, sinar matahari akan langsung masuk
melalui jendela besar dan lebar. Alhasil udara di dalam bangunan menjadi panas
dan terkumpul hingga sore.

Seiring dengan waktu, untuk kemudian arsitektur
bangunan di Hindia Belanda disesuaikan dengan iklim setempat.

Rumus
memasukkan variabel iklim masih relevan di masa sekarang. Atap rumah yang
tinggi cocok untuk rumah yang dibangun di kawasan beriklim tropis. Sebab, atap
tinggi memudahkan udara panas untuk naik dan bersirkulasi dengan udara yang
lebih sejuk.

Sebaliknya,
atap yang rendah cocok untuk rumah yang dibangun di kawasan beriklim dingin
karena dapat menahan panas lebih lama.

Untuk
kawasan tropis seperti Indonesia, seperti dilansir KlopMart, tinggi atap
rumah bisa dibuat pada kisaran 3-4 meter. Dengan ukuran tersebut, pertukaran
udara dapat berjalan lancar. Hawa panas pada siang hari pun bisa diredam meski
tanpa pendingin ruangan.

Selain
iklim, menentukan tinggi atap rumah ideal juga harus memperhatikan fungsi
ruang. Tiap ruangan di dalam rumah tentu memiliki fungsi masing-masing. Ada
ruangan yang difungsikan untuk kegiatan bersama seperti ruang keluarga dan
ruang tamu, lalu ada juga ruangan yang difungsikan untuk kegiatan privat seperti
kamar.

Ruangan
yang difungsikan untuk kegiatan bersama sebaiknya dirancang dengan atap tinggi
(sekitar 3 meter). Tujuannya adalah agar pasokan udara tidak terbatas dan
ruangan pun tampak lebih luas. Sebaliknya, ruangan yang difungsikan untuk
kegiatan privat bisa dirancang dengan atap yang lebih rendah, kira-kira 2,5
meter.

Tinggi-rendahnya
atap rumah sangat memengaruhi pencahayaan. Semakin tinggi atap, maka semakin
banyak pencahayaan yang dibutuhkan. Sebaliknya, semakin rendah atap, maka
pencahayaan yang dibutuhkan pun semakin sedikit. Jika Anda ingin pencahayaan
yang variatif, misalnya memadukan pencahayaan alami dan buatan, maka atap
tinggi bisa dipilih. Namun, jika Anda lebih suka pencahayaan buatan dengan
sedikit titik lampu, atap rendah adalah pilihan tepat.

Kunci
untuk mengetahui tinggi atap rumah ideal adalah dengan mempertimbangkan aspek
iklim, fungsi ruang, dan tentunya struktur bangunan.

Komen