Sempurna dalam Tak Sempurna
Beberapa hari
terakhir, telinga, pikiran, dan juga mungkin hati saya tertambat pada dua lagu
yang menurut hemat saya memiliki benang merah yang sama: merangkul tak
sempurna.
Aku tak sempurna
Tak perlu sempurna
Akan kurayakan apa
adanya
Petikan lirik dari lagu
Tutur Batin yang dibawakan Yura
Yunita tersebut menghunjam cukup deras. Terlebih pada bagian tersebut, Yura
menunjukkan olah vokalnya yang istimewa.
“Bagiku, Tutur Batin
mengartikan suara hati terdalam dan dengan penuh keyakinan bahwa aku tidak akan
lagi mengkompromikan nilai-nilai yang kupunya sebagai perempuan. Banyak dari
kita yang pernah dianggap tidak cukup, dianggap tidak sempurna, ditutup langkah
dan kesempatannya,” jelas Yura dalam keterangan video klip lagu Tutur Batin.
“Namun semakin jalan
kita ditutup, semakin kita sebagai perempuan akan berdiri lebih tegak dan bisa
membuat jalan kita sendiri. Dari banyaknya tantangan yang kulalui aku belajar
bahwa mengejar kesempurnaan ngga akan
ada habisnya, hingga kita bisa menerima diri kita apa adanya,” sambung Yura.
Menurut Yura, Tutur
Batin merupakan fase perjalanannya sebagai manusia yang melewati pertemuan,
kehilangan, penyangkalan, amarah, berandai, depresi, hingga proses healing, menerima semua yang terjadi dan
merayakan semua proses kehidupan.
“Aku tak sempurna,
namun memang tak perlu sempurna. Akan kurayakan apa adanya bersama album ketiga
ku,” tulis Pencipta Lagu Pop Terbaik Anugerah Musik Indonesia Tahun 2017 ini.
Lalu lagu berikutnya
adalah dari Fiersa Besari yakni Pelukku
untuk Pelikmu. Lagu tersebut menjadi
OST film Imperfect: Karier, Cinta,
& Timbangan.
Bagiku kau tetap yang terbaik
Entah beratmu turun atau naik
Kadang kala tak mengapa
Untuk tak baik baik saja
Kita hanyalah manusia
Wajar jika tak sempurna
Saat kau merasa gundah
Lihat hatimu percayalah
Segala sesuatu yang pelik
Bisa diringankan dengan peluk
Petikan lirik
tersebut cukup bernas menurut hemat saya. Bagaimana merangkul
ketidaksempurnaan.
Ada pun film Imperfect: Karier, Cinta, & Timbangan karya
Ernest Prakarsa berkisah tentang Rara (Jessica Mila) yang memiliki bentuk tubuh
gemuk dan tanpa makeup kerap mendapakan
tekanan dan bully dari orang-orang di
sekitarnya.
Kondisi ini seolah
memaksa Rara untuk harus mengubah penampilan sesuai dengan beauty standard pada umumnya. Rara pada akhirnya berhasil mengubah
penampilan menjadi cantik. Tapi tanpa disadari perubahan fisiknya juga membuat
karakter Rara berubah. Orang-orang terdekatnya menjadi menjauh. Mereka lebih
suka Rara yang berpenampilan ‘tidak sempurna’.
Masih merasa insecure dengan segala
ketidaksempurnaan? Mungkin perlu kiranya untuk melihatnya dari sisi gelas yang
terisi, mensyukuri apa yang ada, kemampuan yang telah dimiliki.
Aku tak sempurna
Tak perlu sempurna
Akan kurayakan apa
adanya
Kita
hanyalah manusia
Wajar
jika tak sempurna
Petikan
lirik itu kembali bergema dan menerbitkan senyum serta syukur.