Gigi dalam Film, Senyum Lockhart Hingga Kisah Masa Kecil
Willy Wonka
Tulang keras dan
kecil-kecil berwarna putih yang tumbuh tersusun berakar di dalam gusi dan
kegunaannya untuk mengunyah atau menggigit, yups, itulah gigi. Pada berbagai
kisah, baik itu novel maupun film, perkara gigi menjadi hal yang memiliki
cerita tersendiri.
Dalam kisah Harry
Potter, terdapat senyum Gilderoy Lockhart yang terus menghias. Sosok penulis
buku (atau lebih tepatnya ghost writer?)
yang menjadi guru di Hogwarts ini, memang gemar menyunggingkan senyum. Senyum
adalah pesonanya, dengan deretan gigi yang rapi.
Sementara itu salah
satu karakter utama di kisah Harry Potter, kedapatan memperbaiki giginya
melalui metode sihir. Meskipun kedua orang tua Hermione adalah dokter gigi,
Hermione memanfaatkan celah perbaikan tampilan gigi melalui jalur sihir.
Bukan cuma Hermione
yang memiliki orang tua dokter gigi, ada Willy Wonka
dalam film Charlie and the Chocolate Factory. Ayah dari Willy Wonka merupakan seorang dokter gigi terkemuka bernama
Wilbur. Oleh ayahnya, Willy Wonka dilarang
keras untuk mengonsumsi permen karena risiko yang mungkin terjadi pada giginya.
Wonka kecil juga memakai kawat gigi yang sangat tidak nyaman.
Setelah menyelinapkan sepotong
permen dan memakannya, Wonka langsung ketagihan, dan lari mengikuti mimpinya
menjelajahi cita rasa cokelat dan permen di seluruh dunia.
Tentu
ada kisah reuni, nilai-nilai keluarga, dari unsur-unsur permen-gigi dalam film Charlie and the Chocolate Factory.
Masih terkait dengan gigi, tentu berbagai film vampir
menyoroti tentang taring. Taring adalah gigi yang runcing, yang terletak di hadapan sudut bibir. Dengan
kombinasi cerita dalam film ataupun buku, taring tak hanya sekadar untuk
mengoyak makanan daging, melainkan juga sarana untuk menghisap darah.
Jika digali lagi, tentu masih
ada kisah tentang peri gigi. Mungkin kisah itu yang diceritakan dan dipercaya
ketika dahulu Anda kecil, kala gigi Anda tanggal dahulu.