Arifin Diterbitkan 12 November 2021

Kotak Telepon Umum Inggris yang Legendaris Itu

Kotak Telepon Umum Inggris yang Legendaris Itu

Regulator
telekomunikasi Inggris, Ofcom, mengatakan pada Selasa (9/11), ribuat kotak
telepon merah ikonik Inggris akan dipertahankan dan dilindungi. Beberapa
layanan bahkan akan bertahan untuk melayani di daerah dengan jangkauan seluler
buruk.

Regulator
mengusulkan pelestarian 5.000 telepon umum di daerah yang membutuhkan. Daerah
itu antara lain memiliki kasus kecelakaan atau bunuh diri yang tinggi. Seperti
dilansir Republika, kotak telepon
yang telah menerima lebih dari 52 panggilan telepon dalam 12 bulan terakhir
juga akan memenuhi kriteria untuk dipertahankan.

Ofcom mengatakan,
masih ada sekitar 21 ribu kotak telepon di seluruh negeri. Hampir 150 ribu
panggilan ke layanan darurat dilakukan dari telepon umum sejak Mei 2019 hingga
Mei 2020.

Telepon umum ikonik
Inggris sendiri telah merambah ke berbagai penjuru dunia. Duplikasi, imitasi
dilakukan, untuk berbagai keperluan. Di antaranya wisata. Saya pernah berpose
di telepon umum ikonik Inggris tersebut kala mengunjungi Museum Angkut di
Malang, Jawa Timur.

Masih terkait
telepon umum, beberapa repihan cerita dari Harry Potter juga memiliki
keterkaitan dengan kotak telepon. Di antaranya, selama tahun ajaran 1985–1986,
sebuah kotak telepon berada di Ruang Kelas Studi Muggle. Lalu tokoh Arthur
Weasley memiliki kotak telepon merah, dan menempatkannya di bidang sampah
non-magis miliknya.

Seperti dilansir harrypotterpages.wiki/id, Gilderoy
Lockhart mengklaim bahwa dia mengalahkan manusia serigala, setelah terpojok olehnya
di bilik telepon. Lalu juga ada Stan yang menggunakan kotak telepon sebagai
sarana untuk masuk ke Kementerian Sihir.

Adopsi telepon umum
ikonik Inggris juga dilakukan di Jawa Barat melalui Kotak Literasi Cerdas (Kolecer).
Layanan perpustakaan mini berupa lemari berbahan kayu yang desainnya
terinspirasi dari kotak telepon umum yang ada di Kota London, Inggris, dengan
warna setiap Kolecer berbeda-beda, ada yang berwarna merah, hijau, kuning,
biru, supaya menarik untuk dipandang dan dilihat oleh para pemustaka.

Kolecer ditempatkan
di tempat-tempat yang dilewati banyak orang, misalnya pelataran masjid,
taman-taman, dan kantor, sehingga masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan
akses bacaan.