Kadang makanan tak hanya masalah rasa, tapi memori apa yang terdapat pada makanan tersebut. Ada unsur nostalgia, sisi emosional, dari suatu makanan. Salah satunya adalah makanan ketika kita berada di Sekolah Dasar (SD) dahulu.
Maka menjadi relevan, ketika di sebuah mall di bilangan Jakarta Pusat, istri saya membeli jajanan cotton candy kekinian. Ada nuansa nostalgia dan sisi emosional yang menjadi basis dari hal tersebut. Istri saya pun ingin mengenalkan makanan tersebut pada cahaya mata kami.
Bagaimana dengan Anda, masih ingat dengan berbagai kuliner ketika SD?
Maka jika suatu waktu bertemu dengan kuliner ketika SD, bisa jadi tanpa pikir panjang Anda akan membelinya. Ketika menyantapnya tak hanya pada konteks kini, tapi ada ingatan masa lalu yang berkelebatan.
Perbandingan pun bisa dilakukan. seperti misalnya Momogi yang kini ukurannya semakin kecil, terimbas kondisi ekonomi yang sedang lesu, maka dilakukan langkap adaptasi downsizing, guna mempertahankan marketshare dengan mengecilkan ukuran produk dan harga tidak dinaikkan.
Dikarenakan alasan ekonomi pula, bisa jadi jajanan kuliner Anda ketika SD kini sudah tidak ada. Di samping itu karena faktor tergerusnya minat terhadap kuliner tertentu, maka bisa jadi suatu jajanan telah langka atau tidak ada.
Jajanan sewaktu Anda SD pun bisa jadi telah tidak relevan karena bahan yang dikandungnya ternyata berbahaya ataupun tidak sehat secara komposisi gizi.
Tokopedia melalui laman blog-nya mengungkap sejumlah jajanan jadul buat nostalgia generasi 90-an sebagai berikut: Es Potong, Jagung Turbo, Chiki Potato Stick, Cokelat Payung, Anakmas, Wafer Superstar, Jagoan Neon, Jago Milk Chocolate alias Coklat Ayam, Chiki Balls, Choki Choki, Permen Rokok, Yosan, Mie Lidi, Chuba, Permen Susu White Rabbit, Telur Gulung, Cokelat Kacamata, Krip-Krip, Choyo-Choyo, Arum Manis, Gulali, Dreamy, Mie Gemez.
Dari daftar tersebut manakah yang ada di top of mind Anda?
Nostalgia makanan zaman dulu (jadul) pun pada beberapa hal telah melalui adaptasi, di antaranya dengan sejumlah kemas kini ataupun modifikasi rasa kekinian yang dilakukan.