Pada akhir pekan kemarin kami sekeluarga berkunjung ke daerah Kota Tua. Ini merupakan kunjungan langsung pertama kami setelah kawasan tersebut mengalami revitalisasi. Sebelumnya kami hanya membaca dan melihat melalui berita dan media sosial mengenai kawasan Kota Tua yang kini semakin ramah bagi pejalan kaki.
Benar saja kini begitu jembar untuk para pejalan kaki. Sarana transportasi yang kami pilih untuk sampai ke sana melalui Kereta Rel Listrik (KRL). Tiba di stasiun Jakarta Kota, jalur pedestrian yang luas telah terlihat ketika keluar dari pintu stasiun. Kami menyeberang sedikit untuk ke jalur pedestrian.
Di jalur pedestrian, terdapat beberapa air mancur, di samping itu bagi Anda yang mau berfoto dengan beberapa karakter bernuansa sejarah pun dapat dilakukan. Beberapa orang terlihat sedang menikmati berjalan kaki ataupun mencoba mengayuh sepeda wisata. Sementara itu di lapangan terbuka depan Museum Kesejarahan Jakarta terdapat event Festival Batavia Kota Tua.
Di kawasan Kota Tua terdapat beberapa museum yang dapat dijangkau dengan kaki, serta terlihat dari pandangan mata. Terdapat Museum Sejarah Jakarta, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Wayang, Museum Bank Mandiri, Museum Bank Indonesia. Tak jauh dari sana, Anda juga dapat berkunjung ke Museum Bahari.
Kami sekeluarga memilih untuk berkunjung ke Museum Wayang dan Museum Bank Indonesia (MuBI). Di Museum Wayang dapat mengenal berbagai karakter, sikap maupun perilaku lakon dari berbagai daerah melalui tampilan wayang yang mempunyai bobot yang luhur dan tinggi nilainya dalam budaya dengan menyaksikan sejumlah koleksi wayang, seperti wayang kulit, wayang golek, patung wayang, topeng wayang, wayang beber, wayang kaca, gamelan, serta lukisan-lukisan wayang.
Museum Wayang menampilkan pula berbagai koleksi wayang dan boneka dari berbagai negara-diantaranya Malaysia, Thailand, Suriname, Cina, Vietnam, Prancis, Rusia, Polandia, India, dan Kamboja. Di Museum Wayang juga terpantik dengan nuansa nostalgia yakni boneka dari karakter Si Unyil.
Di MuBI secara arsitektur merupakan bangunan cagar budaya. MuBI menempati gedung BI Kota yang sebelumnya digunakan oleh De Javasche Bank.
Beragam bentuk benda numismatik ataupun dokumen yang bernilai sejarah dalam perjalanan bank sentral Indonesia disajikan secara lengkap dan runtut. Pun begitu dengan berbagai kebijakan ekonomi dari masa ke masa, serta uang dari masa ke masa menjadi pengetahuan yang bermanfaat dan menarik adanya.