Carian
Film Berlatar Lampau: Musik, Busana, Dan Tatanan Rambut 
October 30, 2022 Arifin

Aktris Prilly Latuconsina di akun Instagram mengabarkan bahwa dirinya memerankan tokoh Ratna dan Marlina pada film Gita Cinta Dari SMA dan Puspa Indah Taman Hati. Sebelumnya tokoh ikonik tersebut diperankan oleh Yessy Gusman tahun 1979.

Yang memantik saya dari unggahan tersebut di antaranya adalah terdapat poster The Police, logo The Rolling Stones, tatanan rambut, serta busana yang dikenakan.

Jika merujuk ke film lain, kesan senada teramat mungkin didapatkan ketika menonton film Balada Si Roy. Film tersebut berakar dari tokoh rekaan bernama Roy yang kisahnya dimuat bersambung di majalah Hai pada 1988 dan dibukukan mulai 1989.

Di film Balada Si Roy, gaya dari Roy dan anjingnya Joe mendengarkan lagu “Musisi” dari God Bless yang diputar di Walkman (di bagian lainnya Anda dapat mendengarkan lagu rock dari Edane). Roy gemar pada musik rock, rambutnya ikal dan terbilang panjang untuk ukuran anak SMA, serta memakai celana jins ke sekolah.

Lalu ada kesamaan pada stiker yang dipasang pada film Balada Si Roy dengan film Dilan. Yaitu terdapat stiker band rock God Bless. Adapun film Dilan, memiliki latar waktu pada tahun 1990-an.

Masih dari latar kisah Balada Si Roy, maka Anda akan mendapati Roy mengetik memakai mesin tik. Hal yang lazim pada saat itu, sesuai dengan teknologi yang berkembang pada kurun waktu tersebut. Apakah Anda pernah mengetik menggunakan mesin tik? Bagi yang pernah, tentu ada kerumitan, sekaligus kenangan tersendiri menggunakan mesin tik (jika dibandingkan dengan era sekarang yang lebih leluasa untuk mengedit tulisan).

Sementara itu hal ikonik lainnya pada film Dilan adalah penggunaan telepon umum dan telepon rumah. Untuk berkomunikasi, Dilan kerap menggunakan telepon umum yang menggunakan koin. Sedangkan Milea menggunakan telepon rumah. Bagi generasi 90-an, telepon umum dan telepon rumah merupakan bagian dari sejarah serta memiliki kenangan tersendiri.

Pada akhirnya baik dari film berlatar akhir 1970-an, akhir 1980-an, ataupun 1990-an, tak sekadar kisah utamanya yang menarik untuk dikulik. Sisi budaya yang menyertai di film-film tersebut merupakan penanda zaman.

Komen