Dunia dibuat takjub dan hormat pada para fans Jepang kala Piala Dunia 2022. Hal tersebut tak terlepas dari aksi bersih-bersih pendukung Tim Matahari Terbit tersebut setelah pertandingan.

Aksi bersih-bersih tersebut dilakukan secara konsisten. Baik tim nasional (timnas) Jepang menang ataupun kalah, mereka tetap melakukan aksi bersih-bersih sampah di stadion.

Aksi bersih-bersih tersebut “tak jatuh dari langit”, melainkan merupakan kebiasaan yang telah biasa dilakukan para fans Jepang ketika menonton pertandingan di negerinya.

Untuk aksi bersih-bersih pada Piala Dunia 2022, para fans Jepang menggunakan kantong plastik biru. Sejumlah fakta unik diungkap oleh Goal bahwa kantong plastik biru tersebut digunakan sebagai wadah untuk sampah, alat untuk mendukung timnas, diproduksi oleh federasi (JFA), disertai teks “terima kasih” dalam tiga bahasa (Jepang, Inggris, Arab).

Masih terkait plastik dan sampah, di belahan bumi lainnya, kelompok seni Wayang Plastik menggelar pertunjukan mendongeng dengan mengangkat permasalahan sampah plastik.

Bertajuk “Macantaka”, pertunjukan wayang ini menceritakan tentang pencemaran sungai oleh sampah plastik dan limbah kimia perusahaan pabrik yang mengakibatkan hilangnya kehidupan hayati di sungai.

Cerita ini merupakan refleksi terhadap peristiwa ledakan tumpukan sampah di TPU Leuwigajah pada tahun 2005 yang menewaskan 157 orang di kawasan tersebut.

Insiden yang terjadi di Leuwigajah menjadi pengingat untuk semua kalangan masyarakat, bagaimana kita semestinya mengambil sikap agar tetap menjaga lingkungan dengan baik terutama bijak dalam pengelolaan sampah.

Berkolaborasi dengan gerakan Sedekah Benih, kelompok seni Wayang Plastik memanfaatkan sampah plastik sebagai media seni pertunjukan untuk menyampaikan pesan peduli terhadap kelestarian lingkungan terutama tidak membuang sampah di sungai.

Anda dapat melihat Pentas “Wayang Plastik” tersebut, selengkapnya di kanal YouTube : Saujana Documentary.