Sejauhmana indra penciuman mendapatkan tempat dalam ranah karya fiksi ataupun dalam keseharian Anda? Membaca novel “Heartbreak MOTEL” karya Ika Natassa, pengetahuan mengenai indra penciuman terurai pada penjelasan berikut (“Heartbreak MOTEL”, halaman 367-368):
Di antara semua sensasi yang bersentuhan dengan indra, aroma itu pemicu ingatan paling kuat karena olfactory nerve letaknya dekat dengan amygdala yang menyimpan emotional memory dan bertetangga juga dengan hippocampus, bagian otak yang menyimpan memori sebagai informasi. Mencium atau tercium sesuatu bisa dengan cepat mengingatkanmu akan hal, peristiwa, dan orang. Wangi parfum yang seketika menerbangkan pikiranmu ke seseorang yang seharusnya sudah lama kaulupakan. Harumnya kaasstengels yang membuat rindu nenek yang biasa membuatkan. Bau khas daging mentah yang membawamu ke satu pagi waktu kecil ketika ibumu mengajak berbelanja di pasar tradisional, kau menutup hidung, ibumu tertawa, amis dan panas membuatmu gerah.
Masih terkait indra penciuman, dalam skala lebih luas mendapatkan tempat pada novel “Aroma Karsa” karya Dewi Lestari.
“Aroma Karsa merupakan sebuah wahana untuk aku bermain dengan indra penciuman,” ujar Dewi Lestari dalam wawancara dengan jurnalis Desi Anwar.
Menurut sosok yang akrab dipanggil Dee, indra penciuman jarang dieksplorasi dalam fiksi. “Karena sulit. Karena ketika kita ngomongin penciuman, kita harus pakai metafora, kita pakai simbol, saking dia begitu kaya dan kompleks,” ujar Dee.
Masih terkait indra penciuman dikaitkan dengan karya fiksi terdapat À la recherche du temps perdu karya Marcel Proust yang hadir bervolume-volume. Awal pemantiknya dari rasa dan aroma sepotong kue lalu membuka jendela ruang dan waktu terhadap segala macam memori.
Lalu terdapat juga “Perfume: The Story of a Murderer” karya Patrick Süskind – dalam alih wahana lainnya bahkan telah diangkat menjadi film. Indra penciuman sendiri dalam kehidupan sehari-hari, sesungguhnya lekat dengan keseharian. Apakah Anda menyukai membaui aroma tanah selepas hujan? Ataupun reaksi mendekat, membaui terhadap makanan yang akan disantap.