H-2 Cultural Night G20, Koordinator Tim Asistensi dan Kemitraan G20 Wishnutama Kusubandio ditanya jurnalis Najwa Shihab bagaimana perasaannya? Menariknya Wishnutama menjawab biasa aja.

“Biasa aja. Kan sudah berulang-ulang terus lihatnya, dengan gladi dan segala macam. Kalau kita gladinya, persiapannya, latihannya sempurna, jadi kita juga enggak terlalu nervous. Yang bikin nervous biasanya gladinya kurang, persiapannya enggak matang, dan seterusnya, itu yang biasanya buat kita kadang-kadang deg-degan,” jelas Wishnutama dalam “Mata Najwa”.

Persiapan “sempurna” juga diungkap oleh Kristo Immanuel yang berperan sebagai Pelor dalam film “The Big 4”.

“Soal latihan, itu luar biasa banget. Persiapannya sungguh aku tak menyangka sesiap itu karena kita dari beberapa bulan jauh sebelum syuting, sudah dilatih secara fisik. Jadi, kayak latihan tembak-menembak, lalu adegan aksi, berantem, terus ketahanan, semua dilatih supaya saat syuting lebih kuat,” kata Kristo tentang persiapan film bergenre aksi berbalut humor gelap.

Masih terkait persiapan “sempurna”, simak juga apa yang dilakukan Tom Cruise kala melakukan aksi stunt dalam film “Mission: Impossible – Dead Reckoning Part One”. Aksi stunt-nya melibatkan lompat dari atas tebing menggunakan motokros dan diikuti BASE jump.

Demi mendapatkan gambar yang sempurna, sutradara Christopher McQuarrie mengungkapkan Cruise melakukan belasan ribu lompatan motokros.

“Lebih dari 13 ribu lompatan motokros,” kata McQuarrie dalam sebuah video yang dirilis Paramount Pictures beberapa waktu lalu.

Tom Cruise, McQuarrie, dan jajaran kru film memastikan pergerakan dan lompatan sang aktor tertangkap oleh kamera dengan baik. Maka dari itu, Cruise mengatakan ia mesti melalui pelatihan khusus ini berulang kali agar tidak meleset dari sasarannya. “Anda latihan dan latihan setiap aspek kecil berulang kali,” kata Tom seperti dilansir CNN Indonesia. “Saya harus melakukannya dengan baik sehingga saya tidak meleset.”

Begitulah sekelumit persiapan “sempurna” yang dilakukan. Lagi dan lagi. Meski begitu, segala persiapan dan latihan lagi dan lagi pun, bisa saja menemui kegagalan secara hasil. Seperti ditunjukkan oleh tim nasional Spanyol pada Piala Dunia 2022. Pelatih Spanyol kala itu Luis Enrique sebenarnya telah memberi para pemainnya pekerjaan rumah mempraktikkan 1.000 penalti demi mempersiapkan diri untuk Piala Dunia 2022. Namun, melalui adu penalti jugalah Spanyol tersingkir di babak 16 Besar kala bersua Maroko.