Arifin Diterbitkan 18 January 2022

Mengulik Layangan (yang Tak Putus)

Mengulik Layangan (yang Tak Putus)

Seri web Layangan Putus begitu diminati. Meme
Kinan Aripurnami (Putri Marino)
begitu viral dan disalin rupa dalam berbagai konteks.

Layang-layang merupakan
mainan yang terbuat dari kertas berkerangka yang diterbangkan ke udara dengan
memakai tali (benang) sebagai kendali.

Apa yang ada di benak
Anda ketika mendengar diksi layangan? Apakah Anda memainkan layangan ketika
kecil, atau masih memainkannya sekarang? Melihat layangan yang mengangkasa
menurut hemat saya adalah sebuah momen yang mengasyikkan. Momentum itu dapat
saya saksikan di sore hari ketika berada di area atap rumah.

Di Indonesia, layangan
dapat menjadi destinasi wisata tersendiri. Di antaranya yang terletak pada Jalan
Lintas Selatan (JLS), Gumuk Pasir Parangkusumo, dan Pantai Parangtritis di
Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Anda dapat naik di atas layangan raksasa.
Penerbangan layangan naga raksasa seperti dilansir Kompas dilakukan tergantung dari situasi dan kondisi cuaca serta
angin.

Masih terkait laying-layang,
destinasi wisata edukatif dapat Anda dapatkan pada Museum Layang-layang Indonesia
yang terletak di Pondok Labu, Jakarta. Di museum ini, Anda dapat melihat secara
langsung berbagai bentuk layangan dari penjuru Tanah Air dan berbagai negara di
dunia. Harga tiket dibanderol Rp 25.000 untuk dewasa dan Rp 20.000 untuk anak.

Bersifat edukatif,
dikarenakan, Anda pun dapat mengetahui sejarah dan perkembangan layang-layang
dari zaman ke zaman. Pengunjung museum seperti dilansir jejak piknik, dapat membuat, melukis, dan menerbangkan layang-layang
di museum tersebut.

Lebih lanjut, layang-layang
ternyata tak hanya sekadar sebuah permainan. Melainkan juga bentuk ekspresi
budaya sebuah bangsa atau kelompok masyarakat, sehingga melalui layang-layang
kita dapat belajar tentang sosio kultural sebuah suku/bangsa.

Di antaranya pada
beberapa tempat, layang-layang digunakan sebagai alat untuk mengusir
burung-burung di sawah, membantu nelayan mencari ikan, memberi informasi
perihal upacara pernikahan, dan sebagainya.

Layang-layang juga
pernah digunakan oleh ilmuwan Benjamin Franklin untuk mempelajari petir.