Ayo Kurangi Risiko Gempa Bumi dengan Lagu
Bagaimanakah sebuah
pesan baik dapat disampaikan? Ada aneka cara. Di antaranya melalui metode joyful learning yang bisa disisipkan
lewat lagu dan tepuk. Pun begitu dengan pengurangan risiko bencana.
Pada buku Pendidikan Tangguh Bencana, lagu Mitigasi Gempa Bumi yang diciptakan oleh
Eko Yulianto menurut hemat saya cukup informatif dan menyenangkan dalam
penyampaiannya.
Eko yang berkiprah
di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (sekarang LIPI bergabung ke Badan Riset
dan Inovasi Nasional), menceritakan bahwa gempa bumi dapat menerpa desa dan
kota.
Ayo
kita siaga
Agar
slamat semua
Lekas-lekas
pahami tandanya
Begitu petikan liriknya. Memahami tanda-tanda
terjadi gempa bumi, tentu berdampak pada langkah yang dapat diambil. Tindakan
yang dapat ditempuh dapat dilakukan melalui lirik berikutnya sebagai berikut:
Kalau
gempa melanda
Lindungilah
kepala
Jauhi
dari kaca
Masuklah
kolong meja
Saat
gempa mereda
Lari
ke tempat terbuka
Gempa bumi juga dapat menjadi pertanda
akan terjadinya tsunami, langkah-langkah cergas pun ditawarkan melalui petikan
lirik berikut:
Jika
gempa terasa
Tiga
puluh detik lamanya
Kuat
lemah tak beda
Tsunami
bisa ada
Ajak
sluruh kluarga
Ke
tempat aman sementara
Tiga
puluh menit waktu tersisa
Ayo
berlari saja
Tinggalkan
mobil semua
Ke
tempat yang kita bisa
Tiga
puluh meter tingginya
Jika
kita disana
Tsunami
tak berdaya
Informasi tentang mitigasi bencana yang
lugas tersebut, terasa lebih menyenangkan untuk didendangkan karena lagu dan
tepukannya mengikuti lagu Becak karya
Ibu Sud. Maka informasi tersebut dapat diterima lintas generasi.