Anda punya pengalaman unik terkait mesin layan diri? Di Indonesia, mesin layan diri dikenal sebagai mesin jual otomatis (Inggris: vending machine). Mesin jual otomatis adalah mesin yang dapat mengeluarkan barang-barang seperti makanan ringan, minuman ringan seperti minuman soda, produk konsumen. Mesin ini akan mengeluarkan barang yang kita inginkan setelah kita membayarnya dengan cara memasukkan sejumlah koin maupun uang kertas.
Untuk cara kerja mesin layan diri, secara sederhana uang koin atau kertas yang telah dimasukkan akan jatuh ke dalam pengkait dan mesin di dalamnya akan berjalan secara otomatis. Mesin tersebut berjalan sambil menjatuhkan barang yang pembeli pilih, dan terakhir pembeli tinggal mengambil dari balik pintu kecil yang telah disediakan.
Bagi saya secara personal, mesin layan diri punya kenangan tersendiri. Di antaranya mesin layan diri merupakan wahana untuk mengajarkan kemandirian. Keponakan saya ketika masih belia dulu, memiliki hobi untuk membeli minuman ringan di mesin layan diri. Ada kegembiraan juga melihat barang yang dibeli, bergerak, untuk kemudian diambil di mesin layan diri.
Dari pengalaman menggunakan mesin layan diri, untuk uang kertas, harus disiapkan dalam jumlah yang tepat serta tidak tertekuk dan uang kertasnya masih dalam keadaaan baik. Jika tidak memenuhi kualifikasi, maka uang kertas tersebut akan tertolak dan kembali lagi ke kita.
Masih terkait mesin layan diri, mesin yang ramah disabilitas pun telah semakin masif. Di antaranya pada mesin penjualan tiket yang tersedia di stasiun MRT sangat mudah dijangkau oleh pengguna kursi roda. Ketinggian lubang yang tersedia di mesin tersebut sudah disesuaikan dengan pengguna kursi roda.
Mesin layan diri ramah disabilitas juga terdapat di Malaysia. Pengendali mesin layan diri ATLAS Vending, dengan kerja sama Persatuan Bagi Orang Buta Malaysia (MAB) telah hadir dengan program rintisan yang menempatkan mesin layan diri yang menampilkan ciri Braille untuk membantu memberikan akses kepada pelanggan tunanetra.
