Arifin Diterbitkan 15 March 2022

Selayang Pandang Egrang hingga Lompat Tali

Jika ditinjau dari beragam aspek, memainkan permainan tradisional seperti benteng, congklak, gobak sodor, dan permainan-permainan lain memiliki banyak manfaat bagi anak-anak. Permainan-permainan tersebut mengajarkan karakter-karakter positif seperti kerja sama, bertanggung jawab terhadap apa yang kita pilih, budaya antre, sportivitas, dan banyak lagi.

Selain itu memainkannya juga menyehatkan raga, karena banyak permainan tradisional yang mengharuskan pemainnya untuk bergerak, melompat, ataupun berlari. Berikut selayang pandang permainan tradisional yang dapat Anda coba mainkan:

>> Egrang

Untuk memainkannya diperlukan dua bilah bambu sepanjang 2-2,5 meter yang diberi pijakan pada ketinggian 60-75 cm pada ruas bambu bagian bawah. Para pemain berdiri di atas pijakan. Seperti dilansir Kementerian Pendidikan RI, egrang sering disebut juga dengan permainan jangkungan, sebab orang-orang yang memainkannya menjadi lebih tinggi/jangkung. Dalam permainan egrang, si pemain dituntut menjaga keseimbangan tubuh, kecepatan, dan ketepatan dalam melangkahkan kaki.

>> Gobak Sodor

Permainan Gobak Sodor dimainkan secara tim. Tiap tim terdiri dari 3-5 orang. Dalam Gobak Sodor, pemain akan berusaha mengecoh lawan agar temannya dapat melewati garis.

>> Lompat Tali

Lompat tali biasa dimainkan dengan sambungan karet gelang yang dijadikan tali. Cara bermainnya, kita harus melompati tali yang dibentangkan oleh dua orang. Bentangan tali dengan level ketinggian yang beragam tentu menjadi keasyikan dan tantangan tersendiri.

>> Patok Lele

Patok Lele merupakan permainan yang biasanya dimainkan secara tim dan dimainkan di lapangan terbuka. Permainan Patok Lele memerlukan 2 buah tongkat kayu, yaitu kayu ‘induk’ yang panjang dan kayu ‘anak’ lebih pendek.

Dalam permainan ini, ada tim ‘pemukul’ dan ‘penangkap’. Untuk memulainya, tim pemukul harus memukul kayu ‘anak’ dengan kayu ‘induk’. Jika tim penangkap tidak berhasil menangkap kayu ‘anak’, maka tim penangkap harus melempar kayu ‘anak’ hingga mengenai kayu ‘induk’. Jika berhasil, tim penangkap akan mendapatkan poin dan kedua tim harus bertukar posisi. Namun, jika tidak berhasil, maka tim pemukul yang mendapat poin.