Pada salah satu serial Upin & Ipin, terdapat kunjungan ke pemadam kebakaran. Di sana dijelaskan mengenai apa saja yang dilakukan oleh para pemadam kebakaran.
Pada sejumlah sekolah, terdapat hari dimana orang tua menjelaskan tentang apa pekerjaan mereka. Masih terkait sekolah, ketika duduk di Sekolah Menengah Atas (SMA), saya ingat terdapat senior yang telah kuliah, datang ke SMA untuk menjelaskan jurusan di kampusnya serta menjelaskan prospek profesi yang dapat dijalani nantinya.
Pada sejumlah tempat bermain, terdapat ragam profesi yang bisa diketahui dan dicoba oleh anak. Seperti di Kota Mini Lembang, anak-anak bisa berpakaian dan bergaya sesuai profesi yang lazimnya ada di sebuah kota, misal polisi, dokter, pemadam kebakaran.
Pekerjaan, profesi sendiri dapat bertransformasi sesuai zaman serta kebutuhan yang ada saat itu. Sejumlah profesi bisa jadi tanggal di suatu era serta dipandang tak dibutuhkan lagi. Profesi yang sebelumnya tak ada pun, dapat bermunculan di suatu era, karena dibutuhkan.
Profesi sebagai pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut.
Bagaimana seseorang dapat menjalani sebuah profesi? Bisa jadi ada berbagai variabel penyebabnya, faktor keluarga, teman, pendidikan, lingkungan, nasib, dan lain sebagainya.
Faktor keluarga, misalnya untuk meneruskan bisnis keluarga, obsesi dari orang tua agar anaknya menempuh profesi tertentu.
Profesi pun bisa jadi karena “terpental” dari jalur yang lazim. Beberapa entrepreneur saya dapatkan kisahnya, ada yang bermula dari dipecat, ataupun IP-nya di bawah standar pada umumnya para pelamar kerja.
Sejenak berefleksi mengenai profesi yang kini Anda jalani, adakah faktor keluarga, teman, pendidikan, lingkungan, nasib yang menyebabkan Anda terjun di profesi ini?
Apapun profesinya, menurut hemat saya jadilah bermakna dan bermanfaat. Meminjam diksi Tulus dalam lagunya “Kelana”:
Lihat langit di balik jendela bening yang jadi
Arena juang belasan jam tiap hariku
Selamat berjuang dengan profesi masing-masing!