Arifin Diterbitkan 29 March 2022

Kiat Mengarungi Writer’s Block

Writer’s block adalah kondisi yang lumrah dan sangat mungkin untuk dialami seorang penulis. Dalam kamus Merriam Webster, writer’s block didefinisikan sebagai hambatan psikologis yang mencegah seorang penulis melanjutkan proses penciptaan sebuah karya. 

Penulis Dewi Lestari dalam wawancaranya dengan jurnalis Desi Anwar yang bertajuk: Dee Lestari Ungkap Rahasia “Aroma Karsa”, pun angkat suara mengenai writer’s block. Menurutnya terdapat dua jenis writer’s block.

Writer’s block karena kita jenuh. Kalau kita jenuh, gampang, paling gampang mengatasi kalau kita jenuh, sekadar jalan-jalan, sekadar berhenti sebentar, dua tiga hari ngapain kemana, itu sudah menyembuhkan writer’s block yang jenuh,” kata sosok yang akrab dipanggil Dee.

Writer’s block lainnya yakni ada kesalahan dalam struktur atau ada yang perlu diperbaiki secara teknis.

Writer’s block ini butuh jam terbang dan pengalaman untuk mendeteksinya,” tutur penulis novel Rapijali ini.

Dee mencontohkan dengan novelnya Aroma Karsa yang menggunakan berbagai perspektif karakter. Sebagai penulis, ia harus mengetahui ragam persepektif dari karakter dalam novelnya secara presisi, pun begitu dengan perspektif pembaca.

“Seberapa banyak pembaca boleh tahu, seberapa banyak pembaca dapat clue,” terang Dee mengenai perspektif pembaca.

Ia pun mengatasi writer’s block jenis ini dengan membuat tabel dengan program Excel, untuk mengetahui dan mendeteksi ragam perspektif tersebut.

“Ternyata aku sudah sampai di sini, harus begini komunikasinya ke pembaca, dan sebagainya,” ucap Dewi Lestari.