Carian
Ramadan dan Sejumlah Kerinduan
April 4, 2022 Arifin

Ramadan tiba..Ramadan tiba..Ramadan tiba..

Petikan lirik bernuansa rancak itu kerap terdengar di bulan suci ini. Ramadan sendiri memantik sejumlah kerinduan. Di antaranya momen-momen bersama. Hal itu dapat terjadi pada skala keluarga maupun persahabatan.

Untuk mengakomodasi buka puasa bersama, sejumlah kantor di antaranya menggeser waktu kerjanya sehingga memungkinkan pulang lebih cepat dibanding bulan selain Ramadan. Ada kegembiraan dan kerinduan tersendiri untuk santap buka bersama keluarga.

Pun begitu dalam skala persahabatan. Akhir pekan biasanya menjadi termin waktu untuk reuni ini-itu. Baik itu teman kampus, SMA, SMP, SD, teman main, teman kerja, dan lain sebagainya. Sudah penuhkah jadwal akhir pekan Anda untuk reuni bersama sahabat?

Nuansa ibadah pun meningkat di bulan Ramadan. Dengan semangat tarawih bersama, tadarus, dan sebagainya. Pun begitu dengan para pengingat, seperti tabuhan beduk yang terdengar di dekat rumah, ada haru, rindu, bahagia, mendengar pengingat untuk sahur tersebut.

Ramadan juga menyajikan kerinduan untuk berburu kuliner menjelang berbuka. Di daerah rumah saya, di daerah Pisangan, Jakarta Timur, misalnya, aneka kuliner di pinggir jalan bermunculan. Ada keriangan melihat varian kuliner itu, pun begitu melihat keluarga yang mencari penganan berbuka.

Masih terkait momentum berbuka, terkadang masih di jalan sudah waktu Magrib. Ada sensasi berbagi takjil. Dan “uniknya” menjelang waktu Magrib biasanya lebih “ganas” dan “galak” perilaku berlalu lintas. Prasangka positif yang muncul, mungkin mereka ingin berbuka bersama keluarga atau sohibnya.

Berbuka di masjid pun dapat menjadi opsi. Nuansa egaliter, persaudaraan begitu terasa.

Ramadan dengan sahurnya juga begitu memorable. Melawan kantuk, bersama keluarga, teman, ataupun sendiri – ada sensasi kenangan yang mengapung.

Ramadan juga memantik ingatan tentang kue-kue. Baik itu persiapan kue apa yang nanti disiapkan, ataupun memori tentang membuat kue, aroma oven, serta membuat kue bersama-sama.

Di sisi lain, Ramadan juga mengapungkan rindu. Di antaranya dengan pernyataan: Siapa yang kamu rindukan saat buka puasa bersama? Maka rindu itu, dapat terkonfirmasi di antaranya melalui ziarah kubur menjelang Ramadan dan setelah Ramadan.

Komen