Arifin Diterbitkan 19 April 2022

Menilik Sacha Inchi, Kacang Dengan Ragam Manfaat

Sacha inchi (Plukenetia volubilis) dikenal sebagai kacang inka atau kacang gunung yaitu kacang yang berasal dari hutan tropis amazon. Saat ini kacang sacha inchi telah dibudidayakan di China, Vietnam, Malaysia, Thailand, dan baru-baru ini di Indonesia. Secara morfologi, buah sacha inchi memiliki bentuk bintang, di mana dalam satu bintang dapat menyimpan antara 4 – 5 butir biji. Buah muda berwarna hijau sedangkan buah yang sudah tua bewarna coklat kehitaman.

Berbagai bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan. Seperti dilansir Kementerian Pendidikan RI, daunnya mengandung antioksidan dan dapat dimakan sebagai sayur ataupun diolah sebagai teh. Biji buahnya memiliki kandungan asam lemak tidak jenuh dengan kadar omega 3 mencapai 47 – 51 persen, dan omega 6 mencapai 34 – 37 persen, dibandingkan dengan minyak zaitun yang memiliki hanya 1 persen kadar omega 3  dan 9 persen Omega 9.

Sacha Inchi sangat kaya akan asam lemak seperti omega 3, omega 6, dan omega 9 yang begitu bermanfaat bagi kecerdasan anak.  Selain itu, kacang inchi memiliki nilai ekonomis yang relatif tinggi karena seliter minyak sacha inchi dapat terjual hingga jutaan rupiah.

Selain daun dan bijinya, minyak hasil ekstraksi biji sacha inchi memiliki berbagai manfaat baik untuk kosmetik sebagai pelembab dan pencerah kulit. Selain itu, minyak Sacha Inchi juga memiliki berbagai manfaat untuk kesehatan seperti penurun kolesterol dan asam urat, peningkat kecerdasan, dapat mengurangi risiko jantung bengkak, risiko stroke, menurunkan aktivitas tumor, radang sendi dengkul, meningkatkan penglihatan (katarak), dan menurunkan rasa kesemutan.

Adapun untuk pengembangan kacang ini perlu dilakukan pertanian intensif, yang terdiri dari pemilihan benih. Benih yang digunakan haruslah benih unggul, memiliki mutu genetik unggul dan mutu fisik yang baik. Lalu, input lingkungan yang meliputi pola tanam, lubang tanam, pupuk, jenis tanah, hingga pollinator. Untuk kemudian, pengendalian hama dan penyakit untuk menurunkan risiko kerugian.