Ramadan telah memasuki paruh keduanya. Persiapan Hari Raya Lebaran pun telah mulai dilakukan dan terlihat. Di antaranya di jalanan Jakarta telah terlihat penukaran uang serta parsel. Salah satu hal yang lazim kini yakni mengucapkan selamat Hari Raya Lebaran. Seniman dan budayawan Sujiwo Tejo enggan membalas broadcast permohonan maaf lahir batin yang biasanya tersebar di hari Raya Lebaran. Sujiwo Tejo hanya membalas pesan yang dikirim secara personal kepadanya.

“Aku enggak membalas broadcast maaf lahir batin. Aku hanya membalas maaf lahir batin yang personal, yang menyebut nama tertuju, yang orangnya mau sedikit capek menulis nama tertuju, yang ada ‘touch’,” tulis Sujiwo Tejo di Twitter pada Kamis, 13 Mei 2021.

Impresi senada saya dapatkan ketika berjumpa dengan penggiat literasi Edi Dimyati. Ia mengaku jika mengirimkan selamat Hari Raya via WhatsApp sudah biasa dan kemungkinan akan dihapus.

“Saya mengucapkan dengan kartu pos. Dari 100 orang yang ngirim ke kita, ada orang ucapan selamat Hari Raya. Dari 100 orang kita doang nih yang ngirim pakai kartu pos, yang paling diingat si pengirim kartu pos itu. Perangko Rp3 ribu ke penjuru Indonesia,” ucap pendiri Taman Baca Kampung Buku ini saat saya temui beberapa waktu lalu.

Tinggal hitungan hari menuju Hari Raya, tertarikkah mengucapkan kepada teman, sanak famili, dengan cara yang personal?