Berbahasa dapat dipelajari dengan berbagai cara. Di antaranya melalui lagu. Meroketnya lagu “Hati-Hati di Jalan”, di antaranya memantik ingatan perihal peribahasa “Asam di gunung, garam di laut, bertemu di belanga.”

Simaklah petikan lirik lagu yang dibawakan penyanyi Tulus sebagai berikut:

Kukira kita asam dan garam

Dan kita bertemu di belanga

Kisah yang ternyata tak seindah itu

Adapun Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI melalui media sosialnya menjelaskan makna dari peribahasa “Asam di gunung, garam di laut, bertemu di belanga.” Makna dari peribahasa ini adalah sesuatu yang telah ditakdirkan bersama walaupun dipisahkan sejauh mungkin, pada akhirnya akan tetap bersama.

Simak juga lirik dari lagu Diatas Normal yang diciptakan Ariel sebagai berikut:

Pikiranku tak dapat kumengerti

Kaki di kepala kepala di kaki

Pikiranku patutnya menyadari

Siapa yang harus dan tak harus kucari

Tentu Anda akan mengingat kalimat “kaki di kepala, kepala di kaki”. Adapun arti dari kalimat tersebut seperti dilansir brainly yakniseseorang yang tidak bijak dalam pikiran maupun perbuatannya.