Sejumlah lagu memiliki narasi yang bertumpu pada nama seseorang. Personifikasi pada sosok tertentu membuat lagu memiliki sisi emosional dan hidup. Meski masih timbul pertanyaan bagi publik, benarkah sosok dengan nama tersebut yang menjadi sumber inspirasi ataukah sebenarnya merupakan daya imajinasi si penulis lagu.

Pada lagu “Nala” yang dipopulerkan Tulus misalnya, kisah bergerak dengan berpusat pada sosok Nala yang semula berbunga karena malam nanti ada janji yang ditunggunya. Ada pun rincian dari sosok Nala dapat disimak pada petikan lirik berikut:
Nala figur sederhana
Tak ramai kelilingnya
’92 lahirnya
Lalu ada lagu bertitel “Sephia”. Begitu mendengar diksi Sephia, publik pun lekat menautkannya dengan kekasih gelap. Hal tersebut tak terlepas dari populernya lagu yang dibawakan oleh Sheila On 7 tersebut.
Selamat tidur kekasih gelapku (oh Sephia)
Semoga cepat kau lupakan aku (oh Sephia)
Tentang kesendirian, lagu “Sally Sendiri” yang dibawakan oleh Peterpan ada di top of mind. Kuat secara melodi, lirik yang memiliki nuansa repetisi seolah menegaskan.
Sally, kau selalu sendiri
Sampai kapan pun sendiri
Hingga kau lelah menanti
Hingga kau lelah menangis
Lagu “Dinda, Dimana” yang dibawakan oleh Katon Bagaskara mewartakan tentang kerinduan dengan begitu puitis. Tertarik mendengarkan lagikah lagunya yang kini terasa seperti nostalgia.
Dinda di manakah kau berada
Rindu aku ingin jumpa
Meski lewat nada
Kau dengarkan segenap rasa tertumpah
Mengalun dalam gitarku
Ngelangutkan jiwa
Dan tentu saja lagu “Galih Ratna”. Dua sejoli yang menjalin cinta, dimana cinta bersemi dari SMA. Tentu petikan lirik berikut telah begitu familiar, karena dinyanyikan lintas generasi:
Oh Galih oh Ratna
Cintamu abadi
Wahai Galih duhai Ratna
Tiada petaka merenggut kasihmu