Pada bulan Mei yang lalu kami sekeluarga berwisata ke Bandung. Moda transportasi yang kami pilih adalah kereta api dengan menaiki KA Argo Parahyangan. Sekalipun melalui jalur tol Cipularang waktu tempuh dapat lebih cepat (tentu dengan catatan: tidak terjebak macet), namun memilih opsi KA Argo Parahyangan memiliki beberapa keistimewaan tersendiri.
Di antaranya mengajarkan anak untuk naik kereta api dengan jurusan luar kota. Untuk waktu tempuh, pada fase keberangkatan kami berangkat jam 10:10 lalu tiba di ibu kota Jawa Barat pada pukul 13:27. Pada fase pulang, kami berangkat pukul 19:20 dan tiba di Stasiun Gambir pada 22:06.
Tentu menjadi pengalaman tersendiri naik kereta keluar kota dengan anak. Hal ini dapat menjadi pembelajaran tersendiri. Untuk waktunya pun menurut hemat kami masih terjangkau dari kemungkinan anak rongseng, bosan.
Dengan hiburan di televisi kereta pun dapat membuat anak gembira. KA Argo Parahyangan memutar sejumlah konten dari Indonesiana, seperti wayang, mendongeng, musik, maka hal tersebut membantu untuk menimbulkan atmosfer gembira pada anak.
Anak pun dapat dikenalkan dengan gerbong kereta makan ataupun membeli makanan/minuman dari kereta makan yang dibawa. Pada keberangkatan, anak kami ikut mencicipi teh manis. Sedangkan pada fase pulang, dikarenakan anak kami mulai rongseng, maka kami pun memilih untuk ke gerbong kereta makan. Memori teh manis di keberangkatan kembali dihadirkan agar suasana anak kami kembali riang. Di gerbong makanan ia dapat memilih makanan, minuman, di samping itu belajar secara langsung mengenai aneka peruntukan gerbong di kereta api.
Perjalanan dengan kereta api yang merupakan sarana transportasi publik juga dapat melatih dan mengasah sosialisasi dari anak. Sambil menunggu kereta datang misalnya, anak kami (yang berumur 3 tahun) aktif berbincang dengan penumpang lainnya. Ia pun melihat, mendengar, merasakan langsung bagaimana sih suasana di stasiun, suasana di dalam kereta. Hal yang sebelumnya telah kami perkenalkan melalui lagu ataupun buku.
Petikan lagu legendaris “Naik Kereta Api” pun menjadi lagu yang ikut dinyanyikan dan dilakoni.
Naik kereta api, tut-tut-tut
Siapa hendak turut?
Ke Bandung, Surabaya
Oh iya untuk anak usia di bawah 6 tahun untuk naik kereta api antarkota berikut sejumlah ketentuannya:
>> Tidak wajib menunjukkan hasil negatif rapid test antigen atau RT-PCR
>> Wajib didampingi pendamping yang telah memenuhi syarat perjalanan dan pemeriksaan Covid-19 >> Menerapkan protokol kesehatan