Hingga berita ini dibuat telah lebih dari 3 juta penonton film Pengabdi Setan 2: Communion. Sementara itu rumah produksi Rapi Films dalam promosinya mengungkap alasan mengapa perlu nonton Pengabdi Setan 2: Communion lebih dari sekali. Alasannya di antaranya adalah agar mendapatkan detail yang mungkin terlewat ketika menonton kali pertama.

Apakah Anda merupakan tipe orang yang bisa berkali-kali menonton film yang sama di bioskop? Yups, salah satu alasan menonton berulang adalah untuk mendapatkan detail secara lebih akurat. Lazimnya ketika menonton kali pertama, kita bertanya-tanya tentang banyak hal. Setelah rampung menonton, paling tidak inti cerita telah kita ketahui. Namun, bisa jadi masih ada penasaran, detail yang dilewatkan ketika menonton, dan pertanyaan yang belum terjawab dengan sekali menonton.

Dalam salah satu acara, saya dan teman pernah mengikuti event maraton menonton film The Lord of the Rings. Kami yang rasanya telah berkali-kali menonton film karya sutradara Peter Jackson tersebut, justru merasa newbie ketika berada di situ. Mulai dari adanya penonton yang telah begitu hafal dengan dialognya, serta pengetahuan mengenai sisi mendalam dari cerita (yang bisa didapatkan karena bacaan, diskusi dengan sesama fans, dan sebagainya).

Menonton lebih dari satu kali pun sesungguhnya dapat memperlihatkan perspektif kita yang berubah. Entah karena memang ada nilai, cara pandang, ataupun pemahaman yang datang kemudian. Misalnya pada tokoh Gollum, Peter Pettigrew, yang bisa jadi pada kali pertama menonton ada antipati terhadap karakter-karakter tersebut. Namun, setelah menontonnya di sesi berikutnya, rasa-rasanya apa yang terjadi pada Gollum, Peter Pettigrew bisa jadi begitu manusiawi dan kita pun “memaafkan” mereka.

Menonton lebih dari satu kali pun bisa jadi lebih terasa “nendang” manakala telah mendapatkan informasi, misalnya dari pengulas film, diskusi dengan sesama fans, dan sebagainya. Sebagai contoh pada film Penyalin Cahaya. Menyimak bedah film tersebut di Majalah Tempo, saya lebih dapat insert mengenai perlambangan Medusa, petugas fogging demam berdarah.