Beberapa orang tua memilih memasukkan anaknya ke sekolah formal sejak usia dini. Namun sebelum memutuskan, ada beberapa hal yang penting untuk menjadi bahan pertimbangan.
Penting bagi para orang tua untuk memahami kondisi anak sebelum mendaftar sekolah. Hal yang harus dilakukan adalah mengenalkan berbagai macam kegiatan kepada anak, agar menemukan minatnya.
Ayah-bunda perlu mengenalkan segala macam kegiatan ke anak jadi enggak cuma itu-itu saja. Perlu juga ada variasi, karena setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda-beda, dengan variasi tersebut yang diserap anak akan lebih optimal.
Lebih lanjut keinginan anak untuk sekolah baiknya datang dari dirinya sendiri sehingga memiliki dorongan yang kuat dalam belajar. Orang tua juga perlu untuk menyiapkan stimulus seperti sensorik dan motorik sebelum anak memasuki sekolah.
Mempersiapkan anak masuk sekolah, tidak hanya soal mencari tempat dengan akreditasi bagus. Namun, orang tua harus melakukan persiapan secara menyeluruh seperti menentukan jarak antara rumah dan sekolah, kualitas dan kuantitas pengajar, peraturan hingga kurikulumnya.
Jika anak enggak siap masuk sekolah, dia akan kewalahan. Bukannya senang saat pulang sekolah tapi malah stres, akhirnya waktu bermainnya berkurang karena dia harus mengelola stresnya, waktu belajarnya juga bisa berkurang.
Anak juga perlu merasa aman saat di sekolah, sebab perasaan terancam dapat menghambat kemampuan belajarnya.
Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda sehingga tidak bisa disamakan dengan anak lain. Penting bagi para orang tua untuk memasukkan anak ke sekolah yang sesuai dengan karakternya.
Selain itu, anak yang sudah mampu mengelola emosinya berarti sudah siap untuk bersekolah.
Kalau dia sudah mampu sedikit-sedikit bisa mengelola emosinya, ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa dia siap sekolah.
Sumber: Antara