Arifin Diterbitkan 4 January 2023

Memanfaatkan Barang Sesuai Guna

Bukan, ini tak seperti peribahasa “habis manis sepah dibuang”. Melainkan memanfaatkannya sesuai dengan guna dan umur. Hal itu dapat diambil contoh kala Andy pada film “Toy Story 3” memberikan mainan-mainannya kepada anak lain.

Mainan-mainan tersebut dapat lebih berdaya dan lebih sesuai dengan segmentasi umurnya. Berbicara tentang mainan dan segmentasi umur, maka itulah salah satu keuntungan dari menyewa  perlengkapan bayi.

Orang tua tidak perlu pusing memikirkan banyaknya barang yang akhirnya hanya terpajang di rumah. Selain itu, salah satu alasan kenapa menyewa perlengkapan bayi lebih menguntungkan ketimbang membeli adalah hemat tempat, sebab dengan menyewa, tentunya para orang tua tidak perlu repot memikirkan tempat untuk barang yang sudah bosan si kecil mainkan.

Terkait dengan barang dan kegunaannya, maka dapat beririsan dengan gaya hidup minimalis. Gaya hidup dengan mindset bahwa segala sesuatu perlu dikontrol sesuai kebutuhan bukan hanya karena keinginan semata.

Gaya hidup ini menitikberatkan pada kualitas dibandingkan kuantitas. Hidup minimalis ini berarti memaksimalkan barang yang dimiliki, dan mengurangi barang yang “mungkin” sebenarnya tidak berarti.

Filosofi gaya hidup minimalis menentang sikap konsumtif dengan cara mengurangi barang-barang yang dimiliki dan menekankan pentingnya kesederhanaan.

Salah satu langkah untuk melaksanakan gaya hidup minimalis dengan melakukan declutter (mengurangi barang). Anda dapat memilah barang yang sekiranya masih bermanfaat dan digunakan, sedang sisanya dapat didonasikan ataupun dibuang.

Gaya hidup minimalis juga mengenal pemanfaatan ruang serta perlengkapan. Suatu perlengkapan bisa di-custom- sebagai cara untuk multifungsi. Gaya hidup minimalis mengingatkan saya pada sebaris lirik pada lagu “Diri” dari Tulus. “Ingatkan terus aku makna cukup”, dengan gaya hidup minimalis merupakan upaya melepaskan diri dari segala kemelekatan.