Dari mana seseorang dapat belajar? Menggunakan panca indra yang dimiliki merupakan metode alami yang bisa jadi terlupa seiring waktu.
Mengapa bisa jadi terlupa seiring waktu? Dikarenakan merasa sudah tahu, mengerti, serta ada kesombongan terhadap ilmu yang dimiliki.
Padahal kiranya, Steve Jobs termasyhur dengan pernyataannya “Stay Hungry, Stay Foolish”. Lalu apakah kiranya kita termasuk bagian “Stay Hungry, Stay Foolish” ataukah yang merasa tahu segala?
Secara sederhana, gaya belajar dari orang, bisa berupa visual, auditori, atau kinestetik.
Seperti dilansir Kementerian Pendidikan Republik Indonesia, gaya belajar auditori merupakan gaya belajar dengan mendengar dan menyimak secara intensif. Dengan sejumlah ciri-cirinya yakni:
>> Menikmati diskusi dan mendengarkan orang lain
>> Suka bercerita dan menjelaskan sesuatu
>> Bergumam dan/atau berbicara kepada diri sendiri saat belajar
>> Berkonsentrasi lebih baik dengan musik sebagai latar
Telahkah Anda menerapkan gaya belajar auditori dalam keseharian? Menarik adanya apa yang dilakukan oleh penulis buku “Generasi 90an” Marchella FP bahwa dirinya selalu merasa kosong ketika bertemu orang baru. Merasa kosong dalam artian, ia siap menyerap aneka pengetahuan, pengalaman dari orang yang ditemuinya tersebut. Salah satu caranya yakni dengan mendengarkan orang lain secara intensif.
Masih terkait mendengar, salah satu konten kreator yang telaten saya ikuti adalah Raditya Dika. Usut punya usut, saya pikir salah satu alasannya karena bobot pertanyaan yang dilakukannya kepada siapa pun tamu di video YouTube-nya. Raditya terlihat mendengar dan tertarik dengan penjelasan tamu di videonya, dari situlah ia dapat mengaitkan pertanyaan dengan pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya. Ia adalah penanya yang mendengar. Bukankah Anda sering melihat penanya yang terlalu sibuk dengan daftar pertanyaannya ataupun kerap memotong jawaban narasumber?
Mendengar dengan saksama, menurut hemat saya sebentuk kerendahan hati, suatu kesadaran bahwa ilmu dan pengalaman itu begitu luas.
Mendengar dapat dilakukan kepada siapa saja. Tak melulu publik figur, mereka yang terkenal, tokoh berpengaruh – Anda pun dapat aktif mendengar dan belajar dari siapa saja yang Anda temui. Cobalah untuk mendengar dengan sungguh, saksama, intensif; maka aneka ilmu, pengalaman, dan kesempatan pun akan terbentang.