Arifin Diterbitkan 20 January 2023

Nyeninya Musik Di Ruang Publik 

Penyanyi Yura Yunita dibuat terenyuh ketika berada di Bandara Internasional Yogyakarta. Lagu Tutur Batin ciptaannya dibawakan oleh dua talenta muda dengan menggunakan biola.

Bak gayung bersambut, unggahan di Instagram Yura tersebut ditanggapi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Republik Indonesia Erick Thohir. Ia mengungkap bahwa bandara-bandara dapat dijadikan etalase negeri yang kaya akan budaya dan seni.

“Senang bisa membantu seniman Indonesia manggung di bandara seluruh nusantara,” ungkap Erick.

Musik di fasilitas publik juga dapat ditemui bagi pengguna Moda Raya Terpadu (MRT) melalui Ruang Musik Marti. Sejak 2020 lalu, Ruang Musik Marti telah dapat dinikmati oleh pengguna MRT Jakarta di Stasiun Bundaran HI setiap Senin, Rabu, dan Jumat mulai pukul 16.00—20.00 WIB, Sabtu pukul 13.00—17.00 WIB, dan Minggu pukul 10.00—14.00 WIB di area sekitar entrance A. Musikus yang tampil membawakan beragam jenis musik yang menghibur setiap penumpang.

Bekerja sama dengan Institut Musik Jalanan (IMJ), alunan musik dibawakan melalui instrumen alat musik serta penyanyi yang merupakan penyandang disabilitas tunanetra.

Selain di Stasiun Bundaran HI, Ruang Musik Marti juga dapat dinikmati di Stasiun Bendungan Hilir pada Selasa dan Kamis mulai pukul 16.00—20.00 WIB oleh musikus biola.

Penulis sendiri pernah melihat langsung penampilan musikus tunanetra di entrance A Stasiun Bundaran HI tersebut. Kiranya dengan adanya nuansa seni melalui musik di ruang publik, merupakan hiburan, relaksasi.

Masih terkait musikus dan ruang publik, di perempatan lampu lalu lintas Buaran, Jakarta Timur terdapat musikus yang membawakan sejumlah musik dengan menggunakan biola. Pilihan lagunya boleh dibilang pas menyejukkan, menenangkan di antara gaduh dan sengkarut perempatan lampu merah di situ. Lagu Nothing’s Gonna Change My Love for You (yang membawa ke nuansa jadul), serta lagu My Heart Will Go On (kontekstual pula dengan akan ditayangkannya kembali film Titanic di bioskop) merupakan di antara lagu yang pernah dibawakan.

Masih terkait musik, jika penulis ingat-ingat kembali, ada memori tersendiri ketika zaman dahulu saya berkuliah. Musikus yang silih berganti naik ke bus, membawakan sejumlah lagu yang kiranya meredakan keluh kemacetan, serta menghadirkan kegembiraan di perjalanan. Bagaimana dengan Anda, punya pengalaman unik kala mendengarkan musikus di ruang publik?